Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Triyanto

Bahasa rasa

Rekahan Senyuman, Binar Jendela Nurani

Diperbarui: 6 Agustus 2022   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikala pagi mentari mulai meninggi. Ku lihat engkau berlari menuju absensi.

Terburu dirimu , tak teratur nafasmu melambai telapak tanganmu, merekahnya senyumanmu,  berbinarnya jendela nuranimu. 

Selayang pandang ku melihatmu , berlanjut memperhatikanmu.

Ku tanya siapa nama di lain waktu. 

Semakin sering berjumpa , semakinku terlarut menginderanya. 

Ada kala waktu lidah ingin menata kata tentang rasa.  

Tetapi tak ada kesanggupan , atas bayangan di kemudian harinya. 

Biarlah rasa terendap dan tak berbunyi.

Asalku tetap bisa memandang,

Rekahan senyumannya dan binar jendela nuraninya. 

Rizqi Triyanto, 06 Agustus 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline