Perempuan tangguh itu tak perlu menunggu
seribu janji tanpa aksi menuju satu kepastian
ia berperang dan menari berpeluh asa tanpa ragu
kian cerdasnya melugaskan tiap nilai kehormatan
Lembut hatinya laksana api membara tiada tara
berpayung tiara lupakan sengat mentari berhari
emansipasi bak menanak nasi demi anak bangsa
ia sajikan nan rasa hormat berlapang dada sendiri
Hari ini, esok dan selamanya menjadi pahlawan
butir airmata bukanlah kekalahanmu tempo dulu
sang bumantara telah mahkotaimu menjadi ratu