Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Pendidikan dalam Pengembangan SDM

Diperbarui: 15 Desember 2023   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia merupakan makhluk yang telah difasilitasi sumber daya yang dengannya mampu melakukan sesuatu melebihi makhluk lainnya. Di sisi lain kemajuan sains dan teknologi diakui sebagai implikasi hasil pengembangan pendidikan juga, telah menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri yang menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Bagaimana mentransformasikan pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya yang berkarakter di era disrupsi. 

Dengan piranti mana kemajuan sains dan teknologi terutama dalam bidang cognitive science, bio-molecular, information technology dan nano-science kemudian menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mencirikan abad ke-21. Ciri yang paling menonjol pada abad ke-21 adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga sinergi di antaranya menjadi semakin cepat. Kebebasan dan dunia semakin kecil karena terbukanya ruang yang begitu luas, melahirkan moral manusia yang kadang kurang terkontrol. 

Akibatnya manusia mendatangkan kemajuan untuk hidupnya tetapi dibalik pencapaian itu meninggalkan problematika moral dan perilaku. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat kemerosotan  moral, maka pola pendidikan yang berlangsung di tengahtengah masyarakat, perlu  pemikiran bersama guna mencari format baru terhadap pendidikan sehingga jelas perannya dan sanggup memberikan nilai tambahan bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kemampuan teknologi dan kemampuan agama. Sehingga diharapkan bahwa dengan pendidikan manusia akan lebih bersikap bijak dan arif dalam hidupnya. 

A. Era Disrupsi dan Dampaknya 

Dampak dari era disrupsi telah membawa kemudahan dalam segala bidang/aspek kehidupan manusia persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat dunia diharuskan cepat beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul dalam pengelolaan bisnis pelaku di haruskan mampu menyesuaikan model bisnis konvensional ke bisnis modern dan semua jenis bisnis harus mampu melakukan pengembangan produksinya yang sesuai dengan kebutuhan dan respon pasar (Ikhsan, 2022). 

Menurut Ikhsan (2022) bahwa di Indonesia disrupsi memang telah nyata dan telah hadir dalam segala lini kehidupan masyarakat. Beberapa contoh dapat digambarkan:

a) Bidang kesehatan, adanya fasilitas komunikasi melalui virtual bersama dokter sebagai tempat konsultasi atau pemeriksaan.

b) Bidang keuangan, saat ini teller di perbankan (misalnya) telah diprediksi kedepan akan hilang disebabkan oleh adanya fasilitas pelayanan system elektronik. Membuka rekening, menyetor tunai, menarik dapat dilakukan di mesinmesin ATM.

c) Bidang costumer service, hadirnya teknologi chatbot dimana telah memberi kemudahan berkomunikasi lebih efektif, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dengan cepat dijawab secara otomatis oleh bot dan costumer service hanya menangani yang dianggap sulit.

d) Bidang pendidikan, kegiatan pelatihan, belajar, penugasan, dan lain-lain yang berkaitan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan system online. Pelayanan kehadiran siswa, mahasiswa, pegawai semuanya dapat dilaksanakan dengan system online (Ikhsan, 2022). 

A.R. Tilaar (2001) menjelaskan bahwa masyarakat kompetitif dapat melahirkan manusia-manusia yang frustasi apabila sumber daya manusia tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Masyarakat kompetitif meminta manusia terus-menerus berubah, yang tahan banting, yang mempunyai jiwa wiraswasta sebab rasa kepuasan dengan apa yang diperolehnya dianggap belum cukup. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline