Dipilihnya Ketua MUI Maruf Amin (simbol panutan Umat Islam) yang seharusnya adalah kolaborasi strategis dengan Jokowi yang dianggap musuh Islam, malah menjadi blunder. Tak Disangka janji Maruf Amin akan meluncurkan Mobnas Esemka sebelum akhir Oktober 2018, namun gagal, malah membangkitkan kenangan buruk tentang kegagalan Program Esemka-nya Jokowi sejak Pilpres 2014.
*****
Perjalanan setelah turun dari Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali tidak memakan waktu yang lama. Hanya berjarak sekitar 5 km dari bandara, berdirilah pabrik mobil Esemka yang berada di Desa Demangan.
Pabrik mobil Esemka berbentuk layaknya pabrik mobil lainnya. Seperti, memiliki gedung yang mirip dengan gedung perakitan, jalan naik turun yang biasanya berfungsi sebagai tempat uji coba mobil, dan memiliki logo Esemka. Sayang, pabrik mobil Esemka tertutup untuk umum.
Gapura pintu gerbang masuk tertutup oleh kain hitam. Pagarnya dilapisi seng agar tidak bisa terlihat dari luar. Pengambilan gambar pun dilarang. Tapi, terlihat beberapa deretan mobil pick up berwarna putih berlogo Esemka.
Kepala desa Demangan, Wijiyanto menerangkan bahwa aktivitas pabrik mulai terlihat sejak 6 bulan terakhir.
Esemka yang misterius.
Nama Esemka mencuat kembali mendekati Pilpres 2019. Kali ini muncul dari pernyataan Cawapres nomor urut 1 Ma'aruf Amin bulan September lalu. Ia mengatakan "Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran". Hari ini, 2 November 2018, tidak ada terdengar launching ataupun desas desus tentang peluncuran mobil Esemka.
Tim Prabowo-Sandi yang merupakan pasangan calon urut nomor 2 memberi respon secara "pasif-agresif" dan keras pernyataan ini. Contohnya dari Sandiaga yang menyatakan akan menjadi pembeli pertama mobil Esemka apabila benar telah diluncurkan. Respon keras mencuak lewat Anggota Direktur Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean yang menyebut Ma'aruf Amin telah menyebarkan hoaks karena waktu peluncuran mobil Esemka di bulan Oktober 2018, tidak sesuai dengan pernyataan Ma'aruf Amin. Lebih lanjut menurut Ferdinand, paslon nomor 1 tidak pantas diberi kepercayaan memimpin negara apabila masalah mobil Esemka saja masih tidak jujur. Ia mengajak masyarakat berhati-hati dalam memilih saat pesta demokrasi 2019 nanti.
Pernyataan peluncuran mobil Esemka oleh Ma'aruf Amin mengingatkan kembali akan manisnya janji Jokowi di Pilpres 2014. Masih jelas di ingatan publik saat masih menjadi wali kota Solo, mobil Esemka menjadi mobil sehari-hari Jokowi. Mobil tersebut dengan bangganya ia perkenalkan dan mendukung kelahiran mobil tersebut. Sehingga mengangkat elektabilitas Jokowi untuk pemilihan gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, saat Pilpres 2014, mobil Esemka menjadi janji manis Jokowi akan adanya mobil nasional (mobnas).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H