Lihat ke Halaman Asli

Frida ANA

Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Sufi Healing Sebagai Penanganan Temper Tantrum Pada Orang Dewasa

Diperbarui: 17 Juli 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tasawuf menawarkan pencegahan dan penyembuhan terhadap jiwa seseorang. Tasawuf membawa konsep hidup agar manusia selalu tentram dan hidup damai dalam lindungan Allah SWT. Dengan kata lain, tasawuf berfokus pada kesehatan mental, perilaku positif, serta perbaikan moralitas seseorang.  Oleh karena itu, nama konsep yang digunakan didalam tasawuf juga memiliki keterkaitan dengan jiwa, seperti khauf (takut), mahabbah (cinta), zikir (mengingat Tuhan), zuhud ( tidak menggantungkan diri pada hal duniawi), ridha (kerelaan), serta konsep-konsep tasawuf lainnya. Dari kesekian konsep dalam ajaran tasawuf, masing-masing memiliki unsur penyembuhan untuk berbagai aspek permasalahan jiwa. Contoh bentuk implementasi Tasawuf sebagai penyembuhan jiwa adalah dengan adanya metode Sufi Healing.

Bicara tentang pencegahan dan penyembuhan kesehatan mental, pada kajian kali ini akan ditampilkan salah satu permasalahan mental yang cukup banyak terjadi dikalangan manusia dewasa. Yaitu, temper tantrum.

Pengertian Sufi Healing

Kalimat sufi healing mengandung dua kata, yaitu "sufi" dan "healing". Menurut KBBI sufi adalah ahli ilmu tasawuf; ahli ilmu suluk. Sufi merujuk pada arti seseorang atau orang-orang dari hamba Allah yang sedang berupaya atau mengupayakan atas orang lain untuk dapat merasakan kelezatan interaksi antara Khalik dan Makhluk. Abu Nu'man mengungkapkan definisi sufi dalam sebuah narasi menurut Abu  Al Hasan Al Farghani  Sufi adalah seseorang yang mengikuti ajaran Rasulullah, menyimpan dunia dibalik punggungnya, dan menundukkan hawa nafsunya dengan kepayahan-kepayahan. Lebih tinggi lagi levelnya dari definisi tersebut Abu Al Hasan Al Farghani menyebutkan Sufi adalah seseorang yang menjauhkan dirinya dari kekeruhan, berupaya mensucikan dirinya dari segala kotoran, memenuhi hatinya dengan dengan dzikrullah, dan tidak ada bedanya emas dan debu baginya.

Sedangkan healing berasal dari kata bahasa Inggris "heal" yang artinya penyembuhan. Kata heal dalam bahasa Inggris memiliki beberapa definisi diantaranya; Pertama, membuat utuh atau menyempurnakan, mengembalikan kesehatan, bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu akhir atau konklusi, menenangkan. Ketiga, akibat suatu obat. Keempat, bebas dari sifat buruk, membersihkan, memurnikan, mensucikan. Dari keempat pemaknaan kata healing dapat diketahui bahwa kata heal tidak hanya tertuju pada penyakit fisik, namun merujuk pula pada permasalahan psikis dalam suatu proses yang panjang menuju kesempurnaan, atau setidaknya kembali seperti keadaan semula. Proses tersebut dilakukan sendiri dengan memaksimalkan kemampuan diri (potensi).

Healing juga didefinisikan sebagai teknik penyembuhan penyakit tanpa mengandalkan obat-obatan, melainkan dengan pelepasan emosi dan sensasi yang terpendam serta dapat dilakukan sendiri. Healing adalah cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan luka batin dengan memanfaatkan tenaga (energi) dalam tubuh agar bergerak untuk kemudian bangkit dari rasa sakit yang dialaminya tanpa bantuan orang lain atau bantuan alat apapun. Healing dapat membantu seseorang mengenali hal berbahaya yang mengganggu perasaannya untuk kemudian melepaskan sesuatu yang telah membatasi dirinya. Tujuannya dengan mengenali perasaannya, seseorang akan mampu untuk mengurai kesulitan dan kekhawatiran yang membebani pikirannya, bukan untuk mengenang luka masa lalunya, namun untuk mendorong seseorang agar mampu memahami dirinya lebih baik lagi.

Dalam perjalanan tasawuf kaum sufi, sufi healing telah diamalkan sejak mereka berada di tahap permulaan (al-bidayah). Diawali dengan memasuki beberapa tahap kesufian, diantaranya; takhalli yaitu tahap pengosongan jiwa dari sesuatu yang merusak; tahalli yaitu tahap pengisian jiwa seorang sufi dengan sesuatu yang mulia; tajalli yaitu tahap dimana seorang sufi menemukan apa yang dicari serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian melakukan mujahadah dan riyadhah melalui maqamat dan ahwal. Lalu sampailah pada tahap pencarian akhir (nihayah) atau disebut juga maqam terakhir yaitu wushul, ihsan, fana'. Dan orang yang mencapai tahap ini disebut Ahlul 'Irfan.

Sufi healing atau healing dengan nuansa sufi tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum sufi saja. Orang awam juga bisa melakukan sufi healing dengan sendirinya tanpa bimbingan seorang guru sekalipun. Misalnya dengan sholawat, dzikir, membaca Al Quran, sholat dan amalan ibadah lainnya yang dapat menentramkan jiwa. Cara-cara diatas terbukti ampuh dalam penyembuhan penyakit jiwa tentunya dengan kaifiyyah atau prosedur yang ada. Untuk mencapai fase atau tahapan sufistik semua kegiatan sufi healing harus berdasarkan Allah SWT, caranya dengan mengingat dan merasakan kehadiran Allah SWT sebagai pusat pikiran seseorang.

Pengertian Tantrum

Menurut KBBI temper tantrum adalah ledakan emosi, sedangkan arti tantrum sendiri adalah kemarahan bersamaan dengan amukan karena tidak mampu mengungkapkan kebutuhan dengan keinginan dengan kata-kata. Temper tantrum juga dapat diartikan sebagai luapan emosi yang meledak dan tidak terkontrol. (Suhartini 2017). Tingkah laku temper tantrum adalah bentuk respon emosi terhadap adaptasi stress yang cara penyelesaiannya melalui insting karena adanya gangguan kognitif, distorsi persepsi, serta penyempitan pengalaman sensorik dengan jangka waktu instan, bertahap, sampai berperiode.

Perilaku temper tantrum sering terjadi pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Menurut Hurlock terjadinya temper tantrum pada anak-anak lebih sering terjadi dibandingkan orang dewasa. Alasannya, anak kecil pada umumnya lebih emosional daripada orang dewasa, yang mana usian mereka masih relatif muda dan belum mampu untuk mengendalikan emosinya. Pada usia 2-4 tahun karakteristik emosi anak akan dapat diketahui dari cara dia meluapkan emosinya yaitu dalam perilaku temper tantrumnya. Ketika anak merasa tidak senang dengan keadaannya, atau tidak mau melakukan sesuatu, biasanya anak akan meluapkan emosinya atau temper tantrum dengan melakukan perbuatan seperti, menangis keras, menjerit-jerit, menendang-nendang, melempar atau bahkan merusak benda, sampai sampai memukul ibunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline