Lihat ke Halaman Asli

Frida ANA

Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri

Tasawuf: Pembentukan Kecerdasan Moral-Spiritual Sejak Dini

Diperbarui: 15 Juli 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sampai saat ini masih banyak ditemukan beberapa kendala yang menghambat berkembangnya pendidikan di Indonesia tidak terkecuali pada lingkungan pendidikan agama. Terlebih, karena kemajuan teknologi yang menjadi salah satu faktor utamanya. Pada akhirnya, banyak diantara remaja yang memiliki jiwa yang sensitive dan rentan akibat kebebasan akses-ekspos serta ke'fomo'an remaja terhadap sosok yang tampil pada laman-laman sosial media, yang mungkin menjerumuskan dan bertentangan terhadap norma-norma agama.

Zakiah Daradjat mengakatakan "di negara kita persoalan ini sangat menarik perhatian, kita tau anak belasan taun berbuat kejahatan mengganggu ketentraman umum, seperti mabuk-mabukan, kebut-kebutan, dan bermain wanita." Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah "apa yang menyebabkan kenakalan remaja tersebut?". Secara umum, penyebab kenakalan remaja tersebut bergantung pada bagaimana kehidupannya dimasa kanak-kanak dan bagaimana orang tua serta lingkungannya membentuk dirinya.

Kecerdasan spiritual serta moralitas dalam diri manusia dapat dibentuk melalui pendidikan tasawuf. Dengan adanya dampak negatif serta kebutuhan orang tua serta lingkungan terhadap pendidikan anak, tasawuf mampu mengenalkan manusia dengan ilmu yang dapat mensucikan jiwa dengan implementasi perilaku yang akhlakul-karimah. Pendidikan seorang anak terhadap moralitas dan spiritualitasnya tentu sangat perlu dibentuk oleh orang tuanya.

Dalam suatu penelitian, anak yang memiliki kecerdasan moral spiritual lebih tinggi dibanding teman-temannya adalah anak yang berlatar belakang dari keluarga yang pasrah kepada guru anaknya serta dibarengi upaya orang tua (tirakat) yang ditujukan untuk keberhasilan anaknya dalam belajar. Tirakat atau riyadhah sendiri menurut KBBI adalah menahan hawa nafsu, tirakat ini merupakan bentuk dari amalan tasawuf. dari hasil penelitian itu juga, diketahui bahwa tirakat yang diamalkan oleh para ibu atau orang tua yang anaknya memiliki kecerdasan spiritualitas diantaranya berupa puasa pada hari kelahiran anaknya, puasa pada saat hari ujian anaknya, shalawat munjiyat, istiqomah sholat malam, bershodaqah, menahan keinginan yang berlebihan, dsb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline