PENAMBAHAN WAWASAN TENTANG ALIRAN MU'TAZILAH DARI BERBAGAI REFERENSI
1. Asal-usul Nama Mu'tazilah
Di kalangan para ahli masih terjadi perdebatan mengenai asal-usul sebutan atau nama Mu'tazilah. Perdebatan mereka terutama terjadi pada kisaran pertanyaan " apakah sebutan itu berasal dari kalangan outsider atau bahkan lawan Mu'tazilah atau justru sebaliknya sebutan ini berasal dari kalangan internal orang-orang mu'tazilah sendiri". Berkaitan dengan masalah ini , ditemukan adanya beberapa teori yang dapat disampaikan dan diajukan sebagai alternatif jawaban. Hanya saja dapat dipastikan, bahwa sesungguhnya mu'tazilah sendiri, dengan klaim subjektifnya, ternyata telah memproklamirkan dirinya sebagai ahl at-tauhid wa al-adl ( penegak tauhid dan keadilan tuhan ), dan oleh karena itu kemudian mu'tazilah lebih suka dipanggil dan diapresiasikan deangan sebutan mu'tazilah .
2. Latar belakang kemunculan Mu'tazilah
Secara harfiah kata mu'tazilah berasal dari i'tazala yang berarti "berpisah" atau "memisahkan diri". Secara teknis, istilah mu'tazilah dapat menunjuk pada dua golongan.
Golongan pertama ( Mu'tazilah I ) muncul sebagai respons politik murni . golongan ini tumbuh sebagai kaum netral politik, khususnya dalam arti sikap yang lunak dalam menengahi pertentangan antara ali bin abi thalib dan lawan-lawannya , terutam mu'awiyah, aisyah, dan abdullah bin zubair. Menurut penulis, golongan yang netral politik masa inilah yang sesungguhnya disebut dengan kaum mu'tazilah karen mereka menjauhkan diri dari pertikaian masalah khalifah.
Golongan kedua ( Mu'tazilah II ) muncul sebagai respons persoalan teologis yang berkembang di kalangan khawarij dan murji'ah karena peristiwa tahkim. Golongan mu'tazilah ini muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan khawarij dan murji'ah tentang pemberian status kafir kepada orang yang berbuat dosa besar .
Golongan mu'tazilah dikenal juga dengan nama-nama lain, seperti ahl ad-adl yang berarti golongan yang mempertahankan keadilan tuhan dan ahl at-tawhid wa al-adl yang berarti golongan yang mempertahankan keesaan murni dan keadilan tuhan. Adapun lawan mu'tazilah memberi nama golongan ini dengan al-qadariah dengan alasan mereka menganut paham free will and free act, yaitu bahwa manusia itu bebas berkehendak dan bebas berbuat, menanamkan juga al-mu'aththilah karena golongan mu'tazilah berpendpat bahwa tuhan tidak mempunyai sifat, dalam arti sifat mempunya wujud di luar dzat tuhan, menanamkan juga wa'diyyah karena mereka berpendapat bahwa ancaman tuhan itu pasti akan menimpa orang-orang yang tidak taat akan hukum-hukum tuhan.
Di samping latar belakang yang telah dipaparkan ada beberapa analisis lain diseputar asal usul pemberian nama mu'tazilah. Menurut al-baghdadi washil dan temannya amr ibn ubaid oleh hasan al basri dari majelisnya, karena mereka membicarakan masalah qadar dan pelaku dosa besar. Keduannya meninggalkan majelis hasan al basri lalu mereka beserta para pengikutnya disebut kaum Mu'tazilah .
( Muniron,2014: hal 92 , Rozak & Anwar,2012: hal 97-98 , Jamrah,2015 :hal 127 )
3. Pandangan tentang aliran mu'tazilah