Lihat ke Halaman Asli

"Brooklyn Nine Nine": Nafas Segar dalam Dunia Serial TV Komedi

Diperbarui: 18 Juli 2019   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sudah banyak judul serial televisi bergenre hukum dan kriminal, baik serius maupun komedi yang telah mengudara. Brooklyn Nine Nine adalah salah satu sitkom yang turut meramaikan genre crime tersebut. Tayang pertama kali pada 17 September 2013 di channel Fox, live-action sitkom ini mengambil setting New York, lebih tepatnya di Kantor Polisi Brooklyn nomor 99.

Serial ini bercerita seputar Jake Peralta (Andy Samberg), seorang detektif pecinta film Die Hard yang kekanakan dan ceroboh. Pada beberapa episode pembuka season pertama, kita disuguhkan berbagai tindakan menyebalkan dari Jake Peralta yang kerap membangkang dari kaptennya yang super kaku, Captain Raymond Holt (Andre Baugher).

Selain mereka berdua, terdapat tokoh-tokoh lain seperti Det. Amy Santiago (Melisa Fumero), si kutu buku dan tipikal teacher's pet. Det. Rosa Diaz (Stephanie Beatriz), detektif perempuan sangar dengan jaket kulit ala pengendara motornya. Sgt. Terry Jeffords (Terry Crows), sersan kekar dan berkepala botak yang sangat menyukai yoghurt. Det. Charles Boyle (Joe Lo Truglio), partner sekaligus sahabat Jake yang mengidolakan sahabatnya sendiri itu. Gina Linetti (Chelsea Peretti), asisten Capt. Holt, sahabat Jake sedari kecil yang hobi mengejek dan kelewat percaya diri. Dan terakhir ada sepasang detektif yang diakui sebagai detektif terbaik di pos polisi 99 pada tahun 80an, Michael Hitchcock (Dirk Blocker) dan Norm Scully (Joel Mckinnon Miller).

Secara keseluruhan, Brooklyn Nine Nine telah berhasil menyabet 12 penghargaan dan 88 kali masuk nominasi. Serial ini dinobatkan sebagai Serial TV Terbaik kategori Komedi atau Musikal pada 2014 oleh Golden Globes USA. Penghargaan ini tidaklah berlebihan, pasalnya Brooklyn Nine Nine sama sekali tidak menggunakan teknik jokes usang dalam  menyajikan unsur komedinya. Justru, Dan Goor dan Michael Schur, pencipta sekaligus penulis skrip Brooklyn Nine Nine, memainkan karakter dan kepribadian masing-masing tokohnya untuk membuat jokes unik dan segar.

Contohnya, tokoh Jake Peralta kerap kali membuat rencana ceroboh yang justru menjadi bumerang. Pada akhirnya Capt. Holt atau Terry yang harus membimbing Jake keluar dari kebodohannya. Lain lagi ketika Capt. Holt yang tidak pernah berekspresi selain serius malah menangis bersama Rosa si sangar setelah Rosa baru saja putus hubungan dari keponakan Capt. Holt. Hal-hal kecil di luar ekspektasi tiap karakter inilah yang membuat Brooklyn Nine Nine menonjol dari para pendahulunya.

Berbeda dari komedi lainnya, kekuatan Brooklyn Nine Nine datang dari pesan-pesan inklusif yang sering disampaikan setiap episodenya. Meninggalkan slur rasisme dan candaan seksis, Brooklyn Nine Nine justru menyatakan perlawanan pada kedua topik problematik tersebut.

Pada satu episode di season empat, ditampilkan Sgt. Terry menyisir jalanan sekitar rumahnya dalam pencarian boneka kesayangan putrinya diwaktu luangnya. Ia bertemu dengan petugas polisi lain yang langsung mengira ia seorang kriminal hanya karena ia berkulit hitam dan berkeliaran di malam hari. Hal ini sungguh mengecewakannya, ia berniat untuk mengajukan laporan resmi terhadap petugas polisi tersebut. Niat ini ditentang Capt. Holt. Ia menyarankan Terry untuk mencabut laporan resmi tersebut karena itu akan mencederai karir Terry sendiri. Ia malah menyuruh Terry untuk membuat perubahan itu dari dalam sistem kepolisian. Dengan tegas Terry menolak perintah langsung dari kaptennya.

Di episode lain season enam, Amy (kini sersan) menangani kasus pelecehan yang dialami seorang pegawai perempuan dari perusahaan finance. Situasi klasik di mana perkataan si pelaku, laki-laki, lebih dipercaya daripada korbannya. Episode ini menggambarkan secara gamblang ketidakadilan berbasis gender yang dirasakan Amy sebagai polisi perempuan sekaligus pelecehan yang pernah dialaminya di pos polisi sebelumnya.

Di akhir episode, Amy berhasil mengumpulkan cukup bukti untuk menangkap pelaku pelecehan meski dengan konsekuensi. Korbanlah yang mendapat hukuman sosial lebih berat sampai-sampai ia harus resign dari kantornya. Alih-alih senang, Amy malah merasa bersalah dan sedih mendengar berita ini. Ia lalu dihibur oleh Rosa yang mendapat pengaduan lain dari rekan korban mengenai pelecehan di kantor yang sama. Untuk menganalogikan situasi tersebut, Rosa berujar, "Two steps forward, one step back is still one step forward."

Dengan segala keunikannya, tidak heran Brooklyn Nine Nine mendapat banyak pujian dan ulasan positif dari berbagai reviewer terkemuka. Tidak sedikit pula yang menjadikan Brooklyn Nine Nine sebagai serial favorit untuk ditonton ulang setelah menjalani hari yang berat. Season 1-5 dapat disaksikan di kanal Netflix. Gunakan Teman Pintar agar tidak perlu repot set VPN dan dapatkan tayangan lancar tanpa buffering di jaringan 4G-nya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline