Lihat ke Halaman Asli

Frety Zahara

Mahasiswa

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Keluarga Menanamkan Nilai Moral dan Budaya Sejak Dini

Diperbarui: 22 Mei 2024   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PERAN ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA MENANAMKAN NILAI MORAL DAN BUDAYA SEJAK DINI
Oleh:
Frety Zahara
Universitas Negeri Padang
fretyzahara12052004@gmail.com

ABSTRAK
Abstrak ini membahas tentang peran orang tua dalam menanamkan nilai moral dan budaya pada anak melalui pendidikan keluarga. Orang tua merupakan figur utama dan teladan bagi anak-anaknya, sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik, berkomunikasi dengan baik, menanamkan kebiasaan yang baik, memberikan batasan yang jelas, dan melibatkan anak dalam kegiatan budaya. Masa kanak-kanak merupakan periode emas bagi perkembangan anak, di mana mereka bagaikan spons yang menyerap segala informasi dan pengaruh di sekitarnya. Oleh karena itu, peran orang tua dalam pendidikan keluarga sangatlah penting, terutama dalam menanamkan nilai moral dan budaya sejak dini. Menanamkan nilai moral dan budaya sejak dini memiliki banyak manfaat bagi anak, seperti membentuk karakter yang baik, membangun rasa cinta tanah air, meningkatkan kecerdasan, dan mempersiapkan anak untuk masa depan.
KATA KUNCI: Pendidikan, Nilai Moral, Budaya, Orangtua, Anak

ABSTRACT
This abstract discusses the role of parents in instilling moral and cultural values in children through family education. Parents are the main figures and role models for their children, so they have the responsibility to set a good example, communicate well, instill good habits, set clear boundaries, and involve children in cultural activities. Childhood is a golden period for children's development, where they are like sponges that absorb all the information and influences around them. Therefore, the role of parents in family education is very important, especially in instilling moral and cultural values from an early age. Instilling moral and cultural values from an early age has many benefits for children, such as forming good character, building a sense of love for the country, increasing intelligence, and preparing children for the future.
KEYWORDS: Education, Moral Values, Culture, Parents, Children

PENDAHULUAN

Masa kanak-kanak merupakan periode emas bagi perkembangan anak. Di masa ini, mereka bagaikan spons yang menyerap segala informasi dan pengaruh di sekitarnya. Oleh karena itu, peran orang tua dalam pendidikan keluarga sangatlah penting, terutama dalam menanamkan nilai moral dan budaya sejak dini.
Nilai moral dan budaya merupakan landasan bagi anak untuk membedakan mana yang baik dan buruk, serta berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Menanamkan nilai-nilai ini sejak dini dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik, berbudaya, dan bertanggung jawab.
Orang tua sebagai figur utama dan teladan bagi anak-anaknya, memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik, berkomunikasi dengan baik, menanamkan kebiasaan yang baik, memberikan batasan yang jelas, dan melibatkan anak dalam kegiatan budaya.
Dengan memberikan pendidikan keluarga yang tepat, orang tua dapat membantu anak untuk memperoleh banyak manfaat, seperti: Membentuk karakter yang baik, Membangun rasa cinta tanah air, Meningkatkan kecerdasan, Mempersiapkan anak untuk masa depan
Namun, menanamkan nilai moral dan budaya pada anak tidak selalu mudah. Orang tua perlu menghadapi berbagai tantangan dan kendala.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang peran orang tua dalam menanamkan nilai moral dan budaya pada anak melalui pendidikan keluarga, tantangan-tantangan yang dihadapi, dan cara-cara untuk mengatasinya.

PEMBAHASAN
Pendidikan Nilai Moral dan Budaya
Pendidikan moral adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik mengembangkan nilai-nilai moral dalam dirinya, sehingga mereka dapat berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pendidikan budaya adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai budaya dalam kehidupannya.
Pendidikan nilai moral dan budaya merupakan fondasi penting dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia dan berbudaya luhur. Berikut beberapa mengapa pentingnya Pendidikan nilai moral dan budaya sejak dini:
Membentuk Karakter Mulia: Nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian menjadi kompas moral bagi anak-anak dalam bertingkah laku. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, santun, dan penuh empati.
Memperkuat Identitas Budaya: Budaya merupakan warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Mengenalkan budaya bangsa sejak dini kepada anak-anak membantu mereka memahami identitas diri dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Pengetahuan tentang budaya juga akan menumbuhkan rasa toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya di Indonesia.
Mempersiapkan Masa Depan: Generasi muda adalah aset penting bagi kemajuan bangsa. Dengan membekali mereka dengan nilai moral dan budaya yang kuat, kita mempersiapkan generasi penerus yang siap memimpin bangsa dengan bijaksana dan adil, serta mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

PERAN ORANGTUA DAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN BUDAYA
Orang tua memiliki peran penting dan fundamental dalam menanamkan nilai moral dan budaya kepada anak-anak mereka. Peran ini dimulai sejak dini, di mana anak-anak masih dalam tahap perkembangan yang sangat rentan terhadap pengaruh dan pembelajaran.
Berikut beberapa peran penting orang tua dalam pendidikan nilai moral dan budaya:
Orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Perilaku dan tutur kata orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu menunjukkan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Ceritakan kisah-kisah teladan, dongeng, dan fabel yang sarat dengan nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian.
Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang menanamkan nilai-nilai moral, seperti membantu pekerjaan rumah, bersedekah, dan mengunjungi tempat ibadah.
Mengajarkan anak tentang budaya bangsa, seperti bahasa daerah, tarian tradisional, dan pakaian adat.
Mengajak anak untuk mengikuti berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan upacara adat.
Mengajarkan anak untuk menghargai dan menjaga kelestarian budaya bangsa, seperti warisan budaya dan situs sejarah.
Ciptakan suasana yang terbuka dan nyaman bagi anak untuk berdialog dan berbagi cerita.
Memberikan kasih sayang dan perhatian, Anak-anak yang merasa dicintai dan diperhatikan akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan memiliki rasa aman.
Membuat aturan yang jelas dan konsisten di rumah untuk membantu anak memahami batasan dan norma yang berlaku.
Berikan penghargaan dan pujian kepada anak atas perilaku positif mereka untuk memperkuat penanaman nilai moral dan budaya.

TANTANGAN DALAM PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN BUDAYA
Berikut tantangan yang dihadapi:
Orang tua yang tidak menunjukkan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari dapat menghambat penanaman nilai moral dan budaya pada anak-anak.
Kurangnya komunikasi yang terbuka dan hangat antara orang tua dan anak dapat membuat anak sulit untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dan budaya.
Paparan media dan teknologi yang tidak terkontrol dapat membawa pengaruh negatif bagi anak-anak, seperti konten kekerasan, pornografi, dan budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan budaya bangsa.
Kurikulum sekolah yang kurang fokus pada penanaman nilai moral dan budaya dapat membuat anak-anak kurang memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut.
Metode pembelajaran yang monoton dan tidak menarik dapat membuat anak-anak bosan dan tidak termotivasi untuk belajar tentang nilai moral dan budaya.
Kurangnya guru yang kompeten dan terlatih dalam menanamkan nilai moral dan budaya dapat menghambat proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum sekolah yang kurang fokus pada penanaman nilai moral dan budaya dapat membuat anak-anak kurang memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut.
Metode pembelajaran yang monoton dan tidak menarik dapat membuat anak-anak bosan dan tidak termotivasi untuk belajar tentang nilai moral dan budaya.
Kurangnya guru yang kompeten dan terlatih dalam menanamkan nilai moral dan budaya dapat menghambat proses pembelajaran di sekolah.

STRATEGI KELUARGA DALAM PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN BUDAYA SEJAK DINI

Berikut beberapa strategi yang dapat di implementasikan:
Memberikan keteladan pada anak, Sebagai pemimpin dalam keluarga setiap orang tua menghendaki anaknya berperilaku baik seperti sopan, berdisiplin, taat beribadah, dan taat kepada kedua orang tuanya. Oleh karena itu, tindakan yang kita dilakukan haruslah dapat menjadi contoh bagi anak, baik ucapan maupun perbuatan.
Meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan anak-anak serta berbagi rasa sesama anggota keluarga. Dengan demikian, dapat dikembangkan sikap toleransi yang akhirnya menciptakan ketentraman keluarga. Saat berkumpul bersama anggota keluarga orang tua hendaknya menjauhkan gangguan dan lebih berkonsentrasi kepada mereka. Ingat bahwa waktu adalah tonggak penyangga pengasuhan yang baik.
Selalu siap untuk menjadi pendengar yang baik, ortu harus mau menjadi pendengar yang baik mereka lebih bersemangat untuk berbagi perasaan dan pikiran.
Menentukan harapan anak yang jelas, Memberitahukan anak apa yang kita harapkan darinya akan membentuk perilaku yang baik. Hal ini bukan berarti orang tua memaksakan kehendak kepada anak untuk mengikuti kemauannya tetapi anak tetap diberikan kebebasan memilih apa yang diinginkan, ortu hanya sebagai motivator dan pengiring apa yang diinginkan anak tersebut.
Jangan menggantikan kasih sayang atau waktu dengan uang, Mengajarkan anak-anak bagaimana mengelola uang itu penting, tetapi jangan gunakan uang sebagai pengganti waktu atau kasih sayang. Kita sebagai orang tua harus berusaha mendidik anak untuk mandiri, bagaimana memperoleh sesuatu dengan berusaha dan sesuai dengan keinginanya.

MANFAAT MENANAMKAN NILAI MORAL DAN BUDAYA SEJAK DINI
Menanamkan nilai moral dan budaya sejak dini merupakan sebuah investasi penting bagi masa depan anak-anak dan bangsa. Nilai-nilai ini menjadi fondasi bagi pembentukan karakter yang baik, rasa cinta tanah air, kecerdasan, dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Membentuk Karakter yang Baik: Nilai moral seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian membantu anak-anak untuk berkembang menjadi pribadi yang berintegritas, adil, dan peduli terhadap sesama.
Membangun Rasa Cinta Tanah Air: Pengenalan budaya bangsa sejak dini, seperti bahasa daerah, tarian tradisional, dan pakaian adat, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap identitas bangsa.
Meningkatkan Kecerdasan: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diajarkan nilai moral dan budaya memiliki tingkat kecerdasan emosional dan sosial yang lebih tinggi, yang membantu mereka untuk belajar dan berkembang dengan lebih baik.
Mempersiapkan Anak untuk Masa Depan: Nilai moral dan budaya memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di masa depan.
KESIMPULAN
Peran keluarga dalam penanaman nilai moral dan budaya sejak dini sangatlah besar. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak. Figur yang ditunjukkan oleh anggota keluarga dalam bentuk perilaku sehari-hari akan diamati oleh anak, dan kemudian diikuti dan ditiru oleh anak. Dengan demikian orang tua dalam keluarga sebisa mungkin harus mencontohkan perilaku yang positif kepada anak. Dalam rangka penanaman nilai moral pada anak usia dini di dalam keluarga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu Pertama, nilai yang ditanamkan harus jelas. Kedua. Harus ada konsistensi atau keajegan. Ketiga,adanya keteladanan dari orang tua. Keempat, adanya sikap konsekuensi terhadap aturan yang diberlakukan.
Peran orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti agama, budi pekerti, sopan sdantun, estetika, kasih saying, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Peranan keluarga adalah mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai. Peran orang tua di dalam keluarga bagi perkembangan moral anak sangatlah besar. Anak perlu mendapat pendampingan dalam perkembangan nilai moral. Peran utama orang tua dalam pendampingan ini sangatlah besar. Peristiwa sehari-hari bisa dijadikan sebagai alat bagi orang tua untuk menginternalisasikan nilai moral kepada anak.
Multikultural menekankan betapa pentinggnya menghargai dan mengakui keberagaman budaya. Penting ditanamkan pada anak sejak dini tentang pendidikan yang paling tepat. Hal ini merupakan modal utama yang harus diberikan orang tua kepada anak-anaknya (Hendri, 2019). Peran keluarga terutama ayah dan ibu sebagai moderator, pendamping, guru, dan teman bagi anak dalam setiap proses belajar akan mengahsil sikap, karakter dan tingkahlaku anak yang terus berkembang dimulai dari rumah Supriyono et al (2015). Peran orang tua merupakan hal utama untuk anak, bagaimana anak berperilaku merupakan cerminan dari didikan orang tuanya. Pendidikan anak adalah tanggung jawab keluarga, untuk itu perlu adanya dukungan orangtua dalam perkembangan anak agar dapat diwujudkan melalui konsep penanaman nilai budi pekerti dan pembinaan akhlak, tentunya disetiap orang tua menginginkan anak dengan pertumbuhan berprilaku baik dengan memiliki nilai budi pekerti yang luhur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline