Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Derau

Diperbarui: 5 Januari 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pixabay

Bunyi-bunyian itu bergemerincing dalam benak.

Terkadang nyaring seakan mendesak.

Suara-suara yang mungkin dianggap tidak penting atau berisik karena terasa mengusik.

Namun gemuruh hujan bisa saja menenangkan dan riuh tepukan bisa pula menyenangkan.

Jika hati punya mata maka jiwa punya telinga.

Nikmatilah derau itu sebisa mungkin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline