Relawan Caritas Indonesia Jaringan Keuskupan Atambua sampai saat ini masih standby di Sekret Pos Layanan Tanggap Darurat Caritas Indonesia.
Terhitung sejak awal April 2021, Posko Caritas Indonesia hadir di Malaka, sejak saat itu para Relawan Caritas Indonesia bergiat hingga saat ini. Tak pernah pudar semangat mereka karena yang diabdi adalah manusia yang sama martabatnya, dan sesungguhnya ekspresinya adalah ekspresi cinta kasih.
Memang cinta yang tulus mampu menembusi berbagai persoalan ditengah bencana memerangi letihnya raga. Cinta mampu menembusi segala perbedaan. Cinta mampu mengalahkan rasa ego. Cinta yang tulus mampu membongkar rasa aman, dan terpanggil keluar untuk melihat sesama yang menderita.
Sungguh tak ada kasih yang paling indah selain kasih seseorang yang rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan sahabat-sahabatnya. Indah tiada duanya, jika kasih ditempuh sebagai ekspresi iman. Kasih sebagai ekspresi iman mengandung arti beserta perbuatan-perbuatan. Yang namanya kasih, eksenya bukanlah kata bualan semata. Kata Santo Yakobus, iman tanpa perbuatan adalah mati.
Merenung jejak para para Relawan Caritas, beberapa saduran biblis di atas dapat menginspirasi kita. Pengorbanan sejak bencana di Malaka, pada awal April hingga saat ini, tak pernah pudar. Setiap hari para Relawan bergiat. Distribusi bantuan dilakukan. Pendataan dilakukan secara bertahap. Komunikasi lintas stakeholder berjalan baik. Semuanya karena yang berkanjang dalam kasih Kristus akan umatnya.
Hingga saat ini, para Relawan Caritas Indonesia telah menjangkau 19 Desa, wilayah terdampak bencana banjir bandang Malaka.
Melintasi wilayah berlumpur, berbau bangkai, berantakan karena banjir menjadi poin istimewa bagi para Relawan Caritas. Mendengar keluhan, menyaksikan psikomatis para korban menjadi catatan bagi para kaum muda untuk mengupayakan pendidikan mitigasi bagi masyarakat Malaka.
Berdasarkan skema respon Caritas Indonesia, kini giat Caritas ada dalam masa transisi darurat. Dalam masa transisi ini, para Relawan bergiat input data di desa-desa. Semangat tak pernah pudar walaupun melintasi jalan yang berkelok-kelok. Sekalipun kondisi jembatan Benenai mencemaskan untuk dilintasi, namun daya juang malah makin menjadi-jadi. Semua itu karena cinta.
Ada spirit yang mendasari semuanya. Spirit itu ialah cinta kasih. Sungguh karena cinta. Cinta yang tulus, mengalirkan pengorbanan tanpa keluhan. Sekedar letih raga, ibarat setetas beku air es bercampur baur dalam kuali semangat yang tenah memanas. Tak berpengaruh apa-apa. Secarik kertas hinaan, ibarat setitik api ganas yang jatuh di tengah kebugaran sejuta embun di pagi hari. Semuanya indah, bukan karena mau dapat apa, melainkan karena mau beri apa.
Benar apa kata John F. Kennedy, Presiden Amerika kelima; jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada anda, melainkan tanyakanlah apa yang anda berikan untuk negara.
Berikanlah apa yang dapat anda berikan, sebelum terlambat, sebab kebaikan yang ditanamkan pada awal, akan diganda-gandakan seterusnya.