Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Sebatang Lilin Merah untuk Korupsi

Diperbarui: 18 April 2020   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Kunyalakan sebatang lilin sembari bersimpuh dengan air mata penuh darah. Harapku, semoga elegi ini, dikuping Sang Maha Adil.

Lilin yang kunyalakan itu, warnanya merah. Kata ibuku dari pedalaman harap, semoga lilin ini menghabiskan keberanian kaum berdasi untuk berdusta.

Nyala lilin itupun terasa panas, bak panas cuaca 33 derajat celsius saat ini. Semoga fenomena salju yang membeku karena timbunan harta karun, hasil pungutan liar, cepatlah berakhir.

Kupingku pun terasa besar kecil, takutnya lilin yang kunyalakan ini, tertiup badai kertas yang kini bercokol di pedalaman saku kaum berdasi.

Betun, 18/04/2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline