Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Terikku yang Panas, HujanMu yang Sejuk

Diperbarui: 10 Maret 2020   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi: Panggung tahbisan Paroki Santa Maria Fatima Betun

Aku tersentuh di tengah amukan terik matahari yang membakar. Tuhan mulai berbahasa tatkala panasnya neraka mengikis

Tuhan ini aku! Aku telah telah tenggelam dalam lumpur dosa. Biarlah tetesan-tetesan hujan; pesona rahmatMu ini menyucikan seluruhnya kedalaman nurani ini.

Tatkala tatapanku kering di mataMu, indahkahlah seruanku ini, ya Tuhan. Biarkanlah mata hatiku terhibur karena dedaunan rahmatMu. Mempesona tiada duanya, kuatnya tiada tandingnya.

Semoga tetesan hujan ini, menyejukkan teriknya nurani, dan supaya para petanipun melantunkan syair-syair syukur bagiMu

Betun, 10/03/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline