Gereja menunjukkan keprihatinannya bagi kehidupan manusia di tengah masyarakat karena menyadari bahwa mutu kehidupan sosial yakni relasi keadilan dan cinta kasih yang membentuk tenunan masyarakat bergantung secara tegas dan jelas pada perlindungan serta kemajuan pribadi manusia, untuknya setiap bentuk kehidupan bersama muncul dan berada.
Keprihatinan ini, amat sangat terhadap kaum miksin terutama tentang kenyamanan kepribadian mereka yang mesti setara dengan kepribadian manusia. Pribadi manusia adalah luhur, karena itu ketika kemiskinan menjeratnya, sikap dan tindakan mesti ditempuh bagi mereka.
Keprihatinan ini lebih berkonstrasi pada suatu situasi di mana manusia diperlakukan secara tidak adil sehingga mendatangkan kemiskinan yang luar biasa. Titik sentral keprihatinan ini adalah martabat manusia.
Manusia sebagai pribadi diperlakukan seolah-olah menjadi hamba untuk materi. Modal pun diperlakukan seolah-olah lebih penting dari kerja manusia. Teknik-teknik kerja yang digunakan justru mengorbankan etika kerja.
Keprihatinan ini pun bukanlah soal psikologis semata melainkan lebih merupakan aktivitas dari hati nurani yang tanggap terhadap nilai-nilai manusia. Keprihatinan merupakan daya dorong dari dalam diri untuk turut merasakan pula apa yang dirasakan oleh sesama yang menderita kekurangan.
Situasi turut merasakan ini pun mendorong seseorang untuk berpartisipasi melalui segala sokongan demi menunjang hidup setiap sesama yang menderita.
Sebagai seorang pemimpin, kiranya nilai ini sangatlah penting karena langsung berkaitan dengan apa yang biasa kita sebut sebagai kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum, di satu sisi, dapat tercapai apabila mereka yang memimpin, mereka yang memiliki modal, merasa prihatin dari dalam hati dan tergerak untuk membantu mereka, berbuat sesuatu untuk mereka.
Sekiranya, sikap keprihatinan sebagai seorang pemimpin bukanlah soal psikologis semata sebagaimana seorang gadis yang prihatin karena diputuskan cowoknya. Keprihatinan seorang pemimpin adalah suatu keprihatinan positif karena mesti bermuara pada kehidupan bersama yang baik dan sejahtera.
Di sini, entah sebagai seorang pemimpin eksekutif maupun legislatif, digerakkan oleh suatu keprihatinan yang satu dan sama yakni keprihatinan tentang kesejateraan rakyat yang dipimpinnya.
Lantas apa maksud keprihatinan yang membahagiakan? Bukankah istilah itu mengandung kontroversial makna? Maksud saya ialah keprihatinan itu membahagiakan karena apa yang paling diprihatinkan berkaitan langsung dengan kesejahteraan hidup umat manusia sebagai pribadi yang bermartabat.