Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Menemukan Filosofi Segitiga dalam Kompasiana

Diperbarui: 30 Januari 2019   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di tengah giat literasi, Kompasiana sebagai salah satu jurnalisme warga (online) hadir menerjemahkan ketekunan berliterasi dalam aktivitas yang lebih nyata yakni sebagai ruang dan peluang bagi warganet untuk menulis, membaca, berdiskusi, saling menilai dan berkomentar.

19 Oktober 2014, saya bergabung dalam platform digital Kompasiana sebagai wadah bagi warga untuk menyalurkan berbagai isi kepalanya. Sejak menjadi kompasianer saat itu hingga sekarang, semangat membaca, menulis dan berdiskusi menjadi rutinitas yang terus saya lakukan. 

Dalam berbagai forum diskusi, selalu saja saya bagikan pengalaman terkait dengan ketekunan merawat semangat literasi, khususnya dalam media online Kompasiana.

Tengah gencarnya diskusi-diskusi, saya menemukan adanya pola pikir yang menghambat kemauan untuk menangkap peluang dalam Kompasiana. Menjadi kompasianer begitu sulitnya bak tes PNS masa kini. Padahal mudah saja untuk menjadi kompasianer. 

Cukup dengan mendaftar sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan, seseorang bisa menjadi kompasianer. Tentu maksud ini erat kaitannya dengan kontribusi para kompasianer dalam perkembangan ilmu pengetahuan masa kini.

Menurut hemat saya, untuk memperoleh pengetahuan yang memadai, tidak cukup hanya dengan membaca. Apa yang dibaca patut dibagikan bagi yang lain demi perkembangan ilmu pengetahuan dalam skala yang lebih luas. 

Atas cara ini, ciri sosial aktivitas membaca ditampakkan. Dalam konteks ini, menulis dan berdiskusi mendapat tempatnya. Membaca, menulis dan berdiskusi bak  tiga sudut yang saling mengandaikan dalam satu pola segitiga. 

Tiga sudut ini dijiwai oleh satu kerangka utama yakni analisis. Filosofi tiga sudut ini dapat ditemukan dalam berbagai media sosial entah printed maupun digital. Salah satu media untuk berbagi ilmu pengetahuan adalah Platform blog Kompasiana.

Para kompasianer dan warganet yang rajin mengakses platform Kompasiana tak dapat menyangkal kenyataan akan betapa besarnya kontribusi para kompasianer dalam perkembangan ilmu pengetahuan masa kini. 

Saya sendiri mengalami itu, ketika pikiran buntu karena berbagai aktivitas harian, saya segera mengakses Kompasiana untuk mendapatkan informasi dan inspirasi.

Kajian-kajian para kompasianer mulai dari yang ringan sampai yang paling berat memacu semangat saya untuk terus membaca, menulis dan berdikusi bersama rekan-rekan saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline