Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Tragedi Rohingya

Diperbarui: 11 November 2017   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka-luka merintih bersimbah darah

Lalim memekik melilit korban

Mimik seram anti harkat

Pertiwi meronta bermandi darah

Harapan sirnah dalam riuh senapan

Peluru terbahak dalam kedalaman luka

Sakit merintih mengaduh merana

Nestapa derita enggan penghujung

Dari kedalaman hati, Rohingya memekik

Jangan bantai kami

Wahai insan berbudi tamak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline