Tatkala senja kembali ke peraduannya
Bermenung segelintir sepi
terkantuk-kantuk sambil pintanya pada Sang Pemilik
Aku termenung, betapa sial kuat menarik
Aku tak berkutik, di kala Sheol terbahak-bahak
Siapa gerangan telah berkuasa
hingga rerumpun pun tunduk malu
Siapa gerangan telah menjulang
hingga rembulan membungkam
Rasa, matikah engkau
Kalbu, mana pesonamu
Sukma, mana misterimu
Kesepian, aku menantangmu
Aku petarung dengan pedang Sabda