Lihat ke Halaman Asli

Form Aspirasi Situs www.dpr.go.id Tidak Jalan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah digembor-gemborkannya berita mengenai Komisi 8 DPR setelah berdialog dengan PPI Australia, saya semakin geram melihat tingkah polah anggota DPR yang citranya sudah buruk di mata rakyat Indonesia. Pagi tadi saya mencoba mengunjungi situs DPR untuk melihat apa sih yang ada di situs tersebut. Setelah berjalan-jalan di beberapa halaman seperti Undang-undang RI, agenda acara dan Anggota DPR akhirnya saya tertuju pada sebuah link yang bertuliskan 'Apirasi' pada menu bagian atas halaman situs tersebut. Dengan niat baik untuk menyampaikan aspirasi saya untuk para wakil rakyat nun jauh disana akhirnya saya mengisi form tersebut dengan data-data pribadi. Setelah itu pada form isian paling akhir saya mengisi aspirasi saya. Setelah panjang lebar mengisi form aspirasi, saya klik sebuah tombol untuk mengirimkan pesan aspirasi saya. Klik! Namun apa yang terjadi? Pesan error muncul dan saya langsung mengelus dada, apakah begini buruknya situs DPR sehingga form aspirasi rakyat yang justru bisa membangun negara ini tidak bisa digunakan? Atau karena masalah email Komisi 8 kemarin situs ini mengalami error? Kalau memang kasus nomor 2 yang terjadi, saya maklum. Tapi jika kasus pertama yang sebenarnya terjadi, lalu kemana staf-staf ahli bidang informasi dan teknologi yang seharusnya mengurusi hal ini? Kemana dana yang telah rakyat relakan untuk digunakan berfoya-foya? Dan, bagaimana rakyat bisa berkomunkasi dengan wakilnya nun jauh disana kalau tidak ada fasilitas yang mendukung? [caption id="" align="alignright" width="360" caption="Pesan error muncul setelah mengisi Form Aspirasi"][/caption] Miris melihat sistem negara kita sekarang ini. Orang-orang yang bercokol menguasai negara ini sudah tidak kompeten menurut saya. Perlu adanya kriteria baru untuk mengimbangi perkembangan rakyat dan jaman. Jika kita bisa menggunakan teknologi secara optimal, tidak perlu lagi adanya studi banding secara konvensional mendatangi negara orang yang notabene biayanya akan jauh lebih mahal dan membuat citra DPR hanya sebatas jalan-jalan gratis pakai uang rakyat dan bikin hotel baru. Akhir kata, sebagai salah satu mahasiswa jurusan Teknologi Informasi, saya menyarankan kepada pihak pemerintah untuk meningkatkan sistem informasi yang ada untuk kepentingan rakyat, agar tercipta transparansi antar pemerintah dan rakyat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline