Selamat malam semua, dalam cerita kali ini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman dan berbagi cerita dengan kalian semua agar tak mengalami hal yang sama dan dapat diartikan lebih positif dalam kehiduan selanjutnya.
Terkadang kebaikan kita selalu diartikan oleh lawan jenis kita dan pada akhirnya kitalah pihak yang selalu disalahkan (*pria). Baikku itu tak selalu "aku ingin dekat denganmu dan menjadi kekasihmu". dan itulah sering kali diartikan oleh wanita. Terkadang kebaikan seorang pria tersebut hanya sebuah teman karena "kamu teman yang asik untuk diajak bercerita bukan untuk teman berbagi cinta". dan terlebih lagi kebaikan dan perhatian itu memang agak berlebihan sehingga wanita sering kali salah dalam menanggapinya.
Mungkin, haruskah kita mengutarakan tujuan dari perkenalan disaat pertama kali saling mengenal. Sapeti ucapan "Hai, aku ingin menjadi temanmu dan bukan pacarmu" tapi rasanya seperti anak2 saja bagi kita yang telah dewasa ini. dan sangat disayangkan kesalahpahaman ini sering kali terjadi antara 2 sahabat yang telah lama dekat dan akhirnya bertikai karena kesalahpahaman tersebut. Saya heran dengan sifat wanita yang satu ini, selalu beranggapan kalau setiap pria yang tak dikenalinya berkenalan hanya bertujuan untuk menjadikannya pacar semata.
Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan kepada wanita diseluruh dunia,jangan selaluberanggapan kalau kami dari kaum pria mendekati anda bukan semata-mata untuk menjadikan anda kekasih atau pacar, tapi tak menutupi juga sebagai teman dan sahabat. dan jangan jadikan sebuah awal dari permusuhan dintara persahabatan kita.