Lihat ke Halaman Asli

Ketika Pancasila bukan Dasar Negara

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

65 tahun sudah Indonesia-ku merdeka.

Inilah hasil dari PANCASILA kita

PANCASILA

Satu:

KETUHANAN YANG MAHA ESA

Hasilnya:

Asap gelap memenuhi

Di antara tangis dan jerit anak manusia

Pekak telinga nyaris tuli

Di antara mereka yang tertawa bersulang kemenangan

Duapuluh sekian,seratus sekian,ditambah sembilan

Itu jumlah korban.

Mungkin kau memang merasa benar

Tapi ada yang hendak ku tanyakan padamu di dalam diam

Mungkinkah kebenaran dapat didirikan diatas ketidakadilan?

Ketika mereka yang pergi tidak tahu untuk apa mereka menjadi korban.

Benarkah kau dapat bersulang dalam meriah tawa?

Ketika mendengar jerit seorang anak manusia yang tidak juga kunjung mengerti kenapa ayahnya harus terbakar.

Dan bisakah kedamaian yang kau inginkan akan tercapai?

Bila semakin banyak orang yang menghujat dan membuatmu semakin terpinggir.

Dan

Maukah Tuhan Yang Maha Esa menerima?

Doa yang dialasi darah dan airmata apapun alasan pembenarannya.

Jawablah ini bila kau dengar hatimu bertanya.

Karena ini sudah yang ketiga kali tapi aku tak juga kunjung mengerti.

Untuk apakah sebenarnya semua ini?

Dibuat di Jakarta,9 sept 04

Hari ketika bom meledak di kuningan.

(oleh: Frenia Nababan)


Kondisi Indonesia saat ini, menurut Soemarno, serupa yang dikhawatirkan Mahatma Gandhi tentang tujuh dosa yang mematikan. Meliputi: berkembangnya nilai dan perilaku budaya kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, agama tanpa pengorbanan. (ST SULARTO. Kesalehan Sosial Bangkrut. dari http://cetak.kompas.com/read/2010/08/10/04112513/kesalehan.sosial.bangkrut)

Dua:

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Hasilnya:


Kami akan rehat sejenak ketika saya melihat banyak polisi berjaga di sekitar ruang gedung pertemuan. Firasat saya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Segera saya minta para peserta membawa makanan dan minuman mereka ke dalam dan beristirahat di dalam ruangan. Benar saja, tidak lama kemudian, ada belasan orang yang menyerbu masuk ke dalam ruangan dan melemparkan piring dan cangkir,” ucap Ketua Forum Komunikasi Waria DKI Jakarta Nancy Iskandar dalam keterangan pers di Komnas HAM.

diambil dari: ( Diklat HAM bagi Waria Dibubarkan Ormas. diambil dari: http://cetak.kompas.com/read/2010/05/01/04332566/.diklat..ham.bagi..waria.dibubarkan.ormas)

Tiga :

PERSATUAN INDONESIA

Hasilnya:


When we decided to go home, the FPI masses hunted down and hit us. The situation was in chaos.... I saw by myself a housewife was being beaten up by them,” Hendrik said.

Dozens of church followers were wounded. “Most of the victims were housewives,” he said. Several minutes after the attack the FPI masses dispersed themselves.

diambil dari: (FPI attacks HKBP church members in Bekasi.The Jakarta Post, Jakarta. dari : http://www.thejakartapost.com/news/2010/08/08/fpi-attacks-hkbp-church-members-bekasi.html )

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline