Lihat ke Halaman Asli

Ayo Kuliah di Flanders - Belgia (Bag.2 Beasiswa VLIR - UOS)

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melanjutkan artikel sebelumnya mengenai belajar di Flanders – Belgia (http://edukasi.kompasiana.com/2014/11/12/ayo-kuliah-di-flanders-belgia-bag-1-702707.html) , kali ini saya ingin membahas mengenai beasiswa VLIR – UOS dari Belgia. Seperti saya juga sebutkan, biasanya, biaya merupakan kendala bagi seseorang yang ingin belajar di luar negeri.

VLIR – UOS mendukung kerja sama antara universitas di Flanders dengan universitas – universitas di negara – negara berkembang, diantaranya dengan cara mendanai proyek – proyek riset bersama atau menyediakan beasiswa untuk program – program tertentu bagi mahasiswa tingkat Master dan Phd. Adapun sasaran pendanaan, biasanya yang terkait bidang – bidang pembangunan, tantangan menghadapi perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, dll.

Dari berbagai macam kegiatan dari VLIR UOS ini, saya akan focus mengenai beasiswa yang disediakan oleh mereka. Secara umum, mereka menyediakan 150 beasiswa untuk program master (ada sekitar 15 program, baik program berdurasi satu atau dua tahun), 10 beasiswa untuk tingkat Phd dari jurusan yang di dukung oleh VLIR – UOS, dan beasiswa untuk short course. Bagi program Master yang bisa mendapatkan beasiswa ini, dapat dilihat daftarnya di :http://www.vliruos.be/6259.aspx

Bilamana anda mendapati bahwa ada program master yang sesuai untuk anda, maka anda harus mendatangi website nya, lalu memenuhi segala persyaratan pendaftaran program tersebut. Pendaftaran langsung ke jurusan / program yang dituju. Ingat, BUKAN ke VLIR UOS! Tapi dalam form pendaftaran akan ditanyakan, apakah anda mau daftar untuk beasiswa tersebut atau tidak? Sehingga, bila anda memenuhi syarat, maka pihak jurusan lah yang akan mengajukan nominasi ke pihak VLIR.

Pengalaman saya, yang berkali – kali daftar beasiswa, untuk VLIR ini cukup simple prosedurnya. Kirim aplikasi online, lalu dokumen hardcopy di kirim lewat pos. Tinggal menunggu pengumuman. Tidak ada proses wawancara. Tapi bilamana ada dokumen yang perlu diperjelas, administrator program akan menghubungi anda. Sebagai contoh, waktu itu dalam CV saya tertulis bahwa saya mulai jadi staff pengajar di sebuah universitas. Karena saya tidak menyertakan surat keterangan resmi dari universitas, karena pekerjaan utama saya adalah arsitek di sebuah konsultan, maka administrator program meminta susulan surat keterangan tersebut.

Beasiswa VLIR UOS biasanya dibuka pada bulan November dan di tutup pada bulan Februari. Saat inipun, pendaftaran beasiswa masih dibuka. Namun, untuk penutupan, harus di cek di tiap jurusan. Untuk bukti test toefl, waktu itu saya mengupload scan hasil test nya, tapi untuk salinan ke pihak universitas, saya juga mengirimkan langsung hasil test saya lewat ets.org. Sebaiknya, bila ingin mendaftar, waktunya jangan mepet – mepet.

Kemudian, masalah peluang. Beasiswa ini memang lebih banyak diberikan untuk pelajar dari Afrika. Namun, dari Indonesia tetap bisa mendapatkannya, karena termasuk negara sasaran. Beasiswa inipun tidak mengharuskan pelamarnya PNS atau dosen. Pekerja swasta pun bisa, asalkan bisa menjelaskan dengan meyakinkan kontribusi bagi Indonesia, bilamana kita diberi beasiswa tersebut. Dalam motivation letter, hal ini harus dapat diuraikan dengan meyakinkan. Sebutkan latar belakang anda, rencana study dan rencana karir ke depannya. Untuk itulah, adalah sangat penting bila anda mempelajari dengan seksama program yang dituju. Temukan keunggulan dari program yang anda incar, hubungkan dengan pekerjaan / aktivitas anda saat ini dan pentingnya hal tersebut bagi Indonesia.

Untuk lamaran saya sendiri waktu itu, saya menghubungkannya dengan banjir di Jakarta, sekitar bulan Januari 2013. Sebagai catatan, saya mendaftar untuk program Human Settlements / permukiman. Saya menceritakan sedikit, bahwa permasalahan banjir di Jakarta salah satunya adalah akibat pembangunan permukiman di area hijau. Selain itu, diminta pula menyertakan portofolio proyek yang pernah ditangani. Sungguh beruntung, saya punya pengalaman ambil bagian dalam proyek desain rumah susun.

Reference letter, biasa diminta 2 buah. Yang paling baik, satu dari dosen kita di universitas dulu, yang satu lagi dari atasan kita. Bisa pula dari ketua asosiasi profesi kita. Yang penting orang ini cukup masuk akal untuk memberikan kesaksian mengenai kemampuan akademis kita maupun karakter kita, termasuk di lingkungan pekerjaan. Menghubungi mantan dosen, kadang juga membutuhkan waktu. Itulah sebabnya, kita sebaiknya tidak menunggu deadline untuk daftar beasiswa.

Beasiswa VLIR akan menanggung seluruh keperluan kita, dari biaya transportasi kita hingga biaya kuliah, asuransi kesehatan, tunjangan thesis, dan biaya hidup sehari – hari. Bahkan biaya urus visa di kedutaan Belgia pun gratis. Pengalaman saya di KU Leuven, sebagai penerima beasiswa VLIR, saya sudah disediakan kamar semacam asrama mahasiswa di lingkungan kampus. Biaya sewa nya relative lebih rendah dari tempat lainnya, beserta fasilitas cuci pakaian dengan tariff lebih murah daripada di luar. Nominal beasiswa cukup besar, pengalaman saya tahun lalu, saya mendapatkan 1235 Euro/ bulan (termasuk uang tempat tinggal), yang mana rata – rata beasiswa lainnya memberikan 600 – 1000 Euro/bulan.  Padahal kebutuhan saya perbulannya, rata – rata hanya 600 Euro. Sisa uang beasiswa bisa ditabung atau buat jalan – jalan keliling eropa (kalau mau).

Yang terakhir, beasiswa VLIR mengharapkan komitmen kita untuk berkontribusi bagi negeri kita. Sekalipun tidak ada semacam surat ikatan kerja. Itulah sebabnya, ketika kita hendak melamar beasiswa ini, diharuskan berdomisili / bekerja di Indonesia. Akan tetapi, dari yang saya lihat, tetap ada alumni penerima beasiswa yang lanjut lagi ambil S3, atau bekerja di luar negeri. Untuk lanjut S3, juga tidak dilarang, bahkan disediakan beasiswa VLIR untuk Phd di Flanders ini. Namun tetap saja, diharapkan komitmen untuk berbuat sesuatu bagi negara asal kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline