Lihat ke Halaman Asli

Seorang Lelaki dan Kesetiaan

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki itu datang dengan setangkai mawar putih di tangannya, perlahan ia duduk di samping sang wanita,
''apa kabar sayang?''
-diam-
''hari ini ada banyak cerita yang ingin kubagi bersamamu, tadi waktu dikantor aku dimarahin bosku tanpa sebab, heu bete sekali, tapi mungkin itu nasibku sebagai pegawai rendah, tapi pas makan siang si bos mentraktir aku, mungkin itu tanda ia minta maaf padaku, hari ini pada akhirnya berujung manis sebab akhirnya bonusku cair juga''
-hening-
''sayang, ibuku menitipkan salam untukmu, ia kangen sekali denganmu, tadinya ia mau datang menjumpaimu tapi rematiknya kambuh jadi ia hanya bisa menitipkan rindunya padamu melaluiku''
-sunyi-
''sayang, aku kangen sama dirimu, kerinduan ini tak terbendung, apakah kau rindu juga padaku?''
-tak ada jawaban-
''baiklah sayang, aku harus pulang sekarang, esok aku akan menemuimu lagi''
lelaki itu tersenyum dan meletakkan setangkai mawar putih di pusara seorang wanita, istrinya yang sedang menantinya di surga sana, sekilas ia membayangkan wajah istrinya yang sedang tersenyum. ia harus cepat kembali sebab pangeran kecilnya sedang menunggu ia pulang dan ia harus membuat alasan kenapa bundanya tak pulang lagi hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline