Lihat ke Halaman Asli

Dinafkahi Mayat

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa bilang kuburan menakutkan?

Bagi sebagian orang kuburan mungkin identik dengan hal-hal seram dan berbau mistik, mereka yang percaya takhayul pasti akan menghindari kuburan karena takut bertemu 'penampakan' dari makhluk halus seperti pocong, kuntilanak, genderuwo, dan sebagainya.

Tapi bagi sebagian yang lain kuburan adalah lahan untuk mencari nafkah, dari kuburan beberapa orang menggantungkan hidupnya dan bisa membiayai makan keluarganya sehari-hari. Apakah anda pernah menyadari bahwa dalam sebuah ritual upacara pemakaman ternyata membutuhkan biaya yang sangat besar?

Mulai dari biaya sewa lahan kuburan, ongkos gali kuburan, ongkos perawatan dan pemasangan nisan. Kesedihan dalam upacara pemakaman bagi mereka yang ditinggalkan mungkin menerbitkan senyum di sebagian yang lain karena mereka tahu ada 'proyek' yang bisa menyambung hidup keluarganya.

Bukan sesuatu yang harus dipertanyakan tetapi hanya penyadaran bahwa dari sebuah kematian ternyata bisa menyambung hidup orang lain. Bahkan di kuburan sendiri sekarang banyak berdiri kedai dan kaki lima, mereka menyediakan kebutuhan untuk ziarah seperti bunga dan air botolan, namun tak jarang juga mereka menyediakan makanan dan minuman untuk para peziarah yang kelaparan dan kehausan.

Mencermati fenomena seperti itu apa masih bisa kita takut terhadap kuburan? atau jangan-jangan kuburan sudah seperti area tamasya?

Bagaimanapun, banyak orang yang 'dinafkahi mayat' karena selain lapangan pekerjaan yang terbatas tetapi kehadiran mereka pun sebenarnya ikut membantu merawat dan meringankan beban peziarah saat menziarahi makam keluarga, sanak famili, atau teman, mereka yang telah lebih dahulu mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline