Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia

Kritik, Lirik dan Terjemahan Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael, Pop Timor Dawan

Diperbarui: 7 November 2023   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Li An Moen Ana Atuk Bijael/ Bocah lelaki si gembala sapi. Sumber gambar: Unicef

Spirit kreativitas Atoni Pah Meto atau suku Dawan Timor, dalam menghasilkan karya lagu, khususnya yang berkaitan dengan pop Dawan NTT, benar-benar bertahan lama, bahkan generasi saat ini dan nanti masih menikmatinya.

Salah satu lagu pop Dawan Timor NTT adalah 'Li An Moen Ana Atuk Bijael,' yang hingga kini masih menjadi ruang penyemangat bagi generasi Atoni Pah Meto/suku Dawan, entah di manapun mereka berada.

Entah mengapa, setiap kali penulis dan juga penikmat musik, terutama yang berasal dari Timor mendengarkan lagu 'Li An Moen Ana Atuk Bijael, dalam seketika rasa rindu akan kampung halaman, berontak-rontak dalam diri kami.

Bayangan akan keindahan padang sabana pulau Timor dengan sejuta kisah masa kecil kami, entah kisah itu menyenangkan ataupun tidak, semuanya menjadi semangat baru bagi kami dalam mencari tujuan hidup kami.

Kritik Sosial Kebudayaan dari Lirik Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael

Secara umum, lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael ini mengisahkan seorang anak lelaki kecil yang kesehariannya menggembalakan hewan peliharaan, khususnya sapi di padang sabana pulau Timor manise. Lebih tepatnya, kita pernah mendengarkan lagu 'Si Gembala Sapi, kan? Jika pembaca pernah mendengarnya, ya kurang lebih makna dari lagu pop Dawan Timor tersebut pun sama persis.

Lebih jauhnya, lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael ini adalah bagian dari kritik sosial terhadap kebudayaan Atoni Pah Meto/etnis Dawan, terutama orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah.

Kritik sosial kebudayaan ini pun tidak lagi ditujukan hanya pada anak-anak lelaki pulau Timor, tapi berlaku untuk anak perempuan juga.

Mengingat, secara historis atau sejarah, pada zaman dulu, setiap keluarga yang ada di suku Dawan Timor NTT memiliki banyak ternak.

Di mana, anggapan orang tua pada saat itu, ya bisa dikatakan masih primitif atau tidak mempunyai bayangan perkembangan dunia di waktu yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline