Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Secarik Rindu

Diperbarui: 16 Oktober 2023   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi secarik rindu. Sumber foto; Madjongkecom)

Rindu, bukanlah kata gombalan dari wanita tua yang telah menemaniku sejak 28 tahun lalu.

Sosoknya begitu berkharisma.

Bahkan desiran ombak di lautan lepas pun ikut terkesima.

Burung-burung yang beterbangan di angkasa raya pun, ikut mendengarkannya.

Sayangnya, antara aku dan dia kini terpisah oleh jarak.

Dalam diam, aku tersiksa dengan perasaanku.

Karena wanita tua itu, kini berkulit kering, jalannya pun tak selincah, zaman Siti Nurbaya.

Semakin mengingat belaian tangannya yang tulus, aku pun berjuang untuk menahan tangis.

Bagaimana tidak, laki-laki tak boleh menangis

Kata budayaku dan budayamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline