Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Pendidikan Karakter Amore Prime School Layak Dipertimbangkan Orangtua, Demi Masa Depan si Anak

Diperbarui: 22 Juli 2023   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa-siswi Amore Prime School sedang mengikuti apel pagi sekaligus berdoa dan mendengarkan motivasi dari Kepala Sekolah TK - SMA | Foto; Multimedia

"Pendidikan adalah tiket menuju masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak dini " - Aktivis Hak Asasi Manusia.

Di tengah pro dan kontra yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT, terkait kebijakan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang mewajibkan siswa-siswi di dua sekolah unggulan, yakni; SMA 1 dan SMA 6 Kupang memulai kegiatan belajar mengajar tepat pukul 05.00 WITA, ada harapan dari parenting Indonesia, terutama mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut masa depan yang lebih baik.

Dari daratan provinsi NTT, penulis mengajak pembaca untuk melihat potretan pendidikan karakter siswa-siswi di Amore Prime School, yang terletak di Perum Metro Permata I, Blok A1 No.29, Karang Mulya, Karang Tengah, Tangerang Banten.

Alasan utama dari ajakan penulis, terutama parenting yang berada di Perum Metro Permata dan sekitarnya adalah Lembaga Pendidikan Swasta di bawah naungan Yayasan Syuradikara Prima ini memiliki keunikan tersendiri, terutama pendidikan karakternya.

Siswa-siswi dari bangku Kindergarten (TK) - SMA sangat mendisiplinkan diri dalam budaya menghargai waktu.

Aktivitas sekolah dimulai pukul 07.00 - 14.40 WIB, terutama SMP. Sementara SMA bisa pukul 15.00 - 15.30 WIB karena mereka masih mengikuti berbagai  pengembangan diri (Ekskul)

Siswa/siswi SMA Amore Prime School saat mengikuti kegiatan bina iman dan karkater di Pusat Pastoral KAJ Samadi | Foto; Multimedia APS

Entah menambah jam belajar, les privat, mengembangkan minat di bidang musik, (Dance Modern), Cinematografi, Fotografi, Badminton, Futsal, Entrepreneur,  bahasa, dll. Demikian pula dengan siswa-siswi SD.

Meskipun begitu, orangtua murid tidak mempersoalkan jam belajar siswa. Karena mereka yakin dan percaya akan penggemblengan anak-anak mereka di sekolah ini.

Inilah perbedaan orang tua yang menginginkan masa depan anaknya yang lebih baik. Padahal, bila dilihat dari status atau latar belakang pekerjaan orang tua siswa/siswi, tentu saja mayoritas adalah pengusaha, pebisnis, dan pekerja kantoran, dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline