Presiden Indonesia, Joko Widodo kini menjadi pusat perbincangan media internasional. Lantaran, peran politik yang Jokowi mainkan dalam Gerakan Non Blok, terlebih semangat 'Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif,' kian menemui jalan keberhasilan bagi Rusia dan Ukraina.
Peristiwa penting itu terjadi pada saat lawatan Jokowi dalam menghadiri KTT G7 di Jerman.
Di sela-sela kunjungannya, Jokowi pun menyempatkan diri guna ber-say-hello dengan Presiden Vladimir Putin (Rusia) dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Menariknya, meski kedua negara bekas Uni Soviet itu sedang terlibat konflik kepentingan di kawasan Timur Ukraina.
Namun, hal demikian tidak menampik, bahwasannya jalan perdamaian antara Rusia dan Ukraina sudah tidak ada.
Karena ego dari kedua pemimpin. Akan tetapi, sosok Jokowi mampu memberikan harapan baru bagi masyarakat dunia.
Bagaimana tidak, meski di tengah konflik, tetapi Jokowi dengan keberaniannya melawat ke Rusia dan Ukraina.
Tentu saja, Indonesia yang menjabat sebagai Presidensi G20 tahun ini, pun memiliki andil besar untuk menyatukan kedua pemimpin tersebut.
Lebih menggembirakan lagi adalah, kedua presiden tersebut bersedia untuk menghadiri G20 di Bali akhir tahun ini.
Presiden Jokowi Berkesempatan Raih Nobel Prize
Presiden Jokowi mengatakan tujuan kedatangannyake Ukraina adalah sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia kepada Ukraina.