Serbuan netizen tanah air, pasca permintaan pelatih Shin Tae-Yong untuk menyediakan fasilitas 'Training center' atau pemusatan latihan bagi timnas Indonesia, akhirnya menemui jawaban yang pasti dari Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
Iwan Bule sapaan Ketum PSSI pun memberi jawaban yang pasti kepada netizen, yakni 'OJO KESUSU.' Istilah 'Ojo Kesusu' berasal dari bahasa Jawa, yakni 'jangan terburu-buru.' Istilah ini pun sempat viral di media sosial beberapa hari yang lalu.
Lebih tepatnya, ketika Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan relawannya untuk tidak tergesa-gesa, atau terburu-buru dalam menentukan Calon presiden (Capres) di pesta Demokrasi 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Bapak Jokowi dalam Rakernas V Pro Jokowi atau istilah kerennya adalah (Projo).
Baca Juga: STY: Gaya Selebrasi Bintang Muda Marcelino dan Ronaldo Mencuri Perhatian Publik Internasional
Mari, kita melupakan ranah politik, saatnya kita kembali ke industri olahraga, khususnya jawaban dari Iwan Bule, terkait perihal penyediaan fasilitas Training Center bagi pasukan Garuda.
Iwan Bule pun kembali menegaskan kepada netizen untuk menunggu! "Ditunggu" tulis Iwan saat membalas netizen di kolom komentar akun instagramnya @mochamadiriawan84
Isu Pengadaan Training Center sudah Ada Sejak Lama
Salah satu fasilitas training center milik Manchester City. Sumber gambar: Kompas
Isu atau desakan kepada PSSI untuk menyediakan fasilitas TC, memang sudah ada sejak lama. Namun, dari sekian banyak wacana itu, tiada satu pun yang benar-benar terealisasi. Karena segala sesuatu sudah ada jalurnya.
Masalah terbesar ini pun kerap kali memberikan tantangan bagi STY, untuk membawa anak asuhnya ke luar negeri, hanya untuk melakukan pemusatan latihan.
Sementara, tuntutan dari publik tanah air (netizen) pun besar kepada STY, yakni mempersembahkan gelar juara. Kita semua ingin melihat, timnas Indonesia bisa mengangkat trofi juara di setiap perhelatan terbesar sepakbola se-Asia Tenggara.
Namun, impian terbesar itu pun belum berpihak kepada kita. Karena pembinaan sepakbola dalam negeri saja, belum semaju pembinaan yang berada di liga-liga terbaik dunia.