Setiap orang tidak pernah memilih untuk dilahirkan dari rahim mana pun. Begitu pun, setiap orang juga tidak memilih untuk dilahirkan secara berkekurangan fisik. Karena kelahiran adalah misteri dan anugerah dari Sang Pencita. Demikian potretan kaum Autisme yang sampai saat ini masih mengalami kesulitan untuk diterima di tengah kehidupan masyarakat.
Apa itu autisme? Dilansir dari Alodokter autisme adalah anak yang mengalami kekurangan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosial.
kehidupan sosial yang sangat kompleks ini juga memiliki dramatisasi dan skenarionya yang terkadang mendatangkan kebahagiaan dan kesediahan. Semua itu berjalan sesuai dengan siklus waktu.
Menarik apa yang dikatakan oleh Arani Aslama, yakni mengenal komunitas autisme adalah sesuatu yang memberikan pandagan baru bagi saya tentang arti kehidupan.
Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat: Karya Sang Mesias Pater Fritz Meko Mendekatkan Pembaca dengan Sang Pencipta
General Manager Kreaby ini juga mengatakan ia semakin penasaran dengan cara hidup autisme. "Setelah saya telusuri, ternyata mereka memiliki energi yang luar biasa baik dan ramah. Walaupun, dengan gaya berkomunikasi dan berbicara mereka sendiri" ujarnya
Ia juga mengatakan ketika kita melihat orang lain sibuk dengan hanphonenya, kita bilang hiks autis banget. Nah, pada waktu orang menyebutkan hal itu, menurut Arani, orang tidak sadar. Karena kata itu sangat kompleks.
Berdasarkan riset yang dikemukakan oleh Kreaby di Hari Kesadaran Autisme Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April 2022,
individu dengan autisme di Indonesia diperkirakan sebanyak 2,4 juta orang 2021.
Kreaby Dukung Pertumbuhan Komunitas Autisme Indonesia
Komunitas Kreaby atau komunitas yang menyediakan ruang kreatif bagi seniman dengan gangguan spektrum autisme (GSA). Komunitas Kreaby di bawah kepemimpinan Arani Aslama semakin berkembang. Bahkan marketpalce Lazada pun kepincut dengan kinerja dari generasi autisme yang berkarya tanpa batas dalam menciptakan produk yang bernilai tinggi dan memuaskan pelanggan di mana pun.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwasannya, komunitas autisme juga kerap kali dihina bahkan ada oknum-oknum tertentu yang menolak kehadiran mereka.