Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Rusia Merana karena Facebook

Diperbarui: 26 Februari 2022   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusia merana karena Facebook | Getty Images

Rusia perlahan tapi pasti menerima hukuman dari beberapa media sosial yang menolak untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.

Hukuman itu setimpal dengan invasi militer ke Ukraina. Hari ini, Rusia memblokir twitter, karena masalah penyensoran berita yang tak digubris oleh Twitter. Saat ini, Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor menuduh Facebook melanggar "hak dan kebebasan warga negara Rusia."

Baca Juga: Apakah Setiap Permasalahan Harus Diselesaikan Melalui Perang?

Bahkan Rusia memberikan ultimatum keras kepada Facebook, jika Perusahaan Meta (Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp) itu tidak mengindahkan permintaan mereka. Maka, mereka akan memblokir Facebook

Namun, Facebook tak menggubris ultimatum tersebut. Justru, Facebook enjoy saja. Toh, pengguna Facebook di internasional masih sangat tinggi.

Mengapa Rusia ngotot meminta Facebook untuk menerapkan penyensoran berita?

Militer Rusia | Reuters

Dilansir dari British Broadcasting Corporation, Rusia menilai video dan gambar terkait invasi militernya ke Ukraina viral di media sosial.

Namun, tidak jelas apa arti pembatasan Facebook jika diterapkan.

Respon Meta

Tribun

Sir Nick Clegg, wakil presiden urusan global di Meta, mengatakan pihak berwenang Rusia "memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan memberi label" pada konten outlet."Kami menolak," ujarnya kepada Britis Broadcasting Corporation, seperti yang dilihat oleh penulis, Sabtu (26/2/2022).

Lebih lanjut, Nick menjelaskan bahwa dia ingin orang Rusia terus menggunakan platform Meta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline