Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Ukraina Bantah Opini AS terkait Serangan Rusia

Diperbarui: 21 Februari 2022   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasukan tempur Ukraina di Perbatasan Rusia. Reuters

Ukraina kembali dibuat panik oleh pernyataan-pernyataan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken terkait informasi penyerangan Rusia ke Ukraina Timur, sesuai dengan laporan dari sumber-sumber inteligen AS yang tidak disebutkan namanya.

Ya, meskipun pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menarik sebagian pasukan tempurnya dari sisi Timur Ukraina dan menyisakan 30.000 pasukan aktif yang masih bertugas di perbatasan Timur. Namun, bukan berarti  Rusia akan bertindak gegabah dalam memantik kemarahan publik internasional.

Baca Juga: Rusia Mundur dari Perbatasan Ukraina, Putin Kehilangan Panggung

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut membantah tudingan Amerika Serikat dengan mengatakan pembicaraan tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi adalah "tidak pantas".

Menteri Pertahanan Ukraina pun Angkat Bicara

Menhan Ukraina Alexei Reznikov.Reuters

Menteri Pertahanan Ukraina Alexei Reznikov mengatakan serangan "besok atau lusa" tidak mungkin terjadi karena belum ada "kelompok penyerang" Rusia yang terbentuk di dekat perbatasan.

Amerika Serikat tidak perlu menyebarkan ketakutan psikologis kepada publik internasional. Karena tindakan itu berakibat pada ketakutan bagi warga Ukraina yang belum sepenuhnya merasa aman dari bahaya dari luar.

Tak bisa dimungkiri bahwasannya perang opini yang sering kali dilancarkan oleh Amerika Serikat ke Rusia itu hanya sebatas provokasi.

Entah maksud Amerika Serikat menyebarkan ketakutan itu untuk apa, siapa pun tidak tahu rencana AS di belakang layar skenario ini.

Namun, yang terpenting adalah warga Ukraina harus tetap waspada akan ancaman dari pihak-pihak yang memanfaatkan situasi demi kepentingan negaranya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline