Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Ukraina Menjamin Keselamatan Penerbangan Udaranya

Diperbarui: 15 Februari 2022   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Militer Ukraina tetap menjaga wilayah penerbangan tetap aman di tengah isu invasi Rusia. Credit Foto: Sergei Supinsky

Konflik bilateral antara Ukraina dan Rusia tak membuat wilayah udara bekas negara Uni Soviet itu layu. Justru pemerintah Ukraina melalui Wakil Kepala Kantor Kepresidenan, Kirill Tymoshenko, mengatakan  negara itu bersedia menanggung sebagian biayanya.

Tymoshenko juga mengumumkan melalui cuitan di facebook bahwa Ukraina siap membuat komitmen keuangan untuk keselamatan pesawat di langit Ukraina.

Baca Juga: Ukraina tidak Termakan Provokasi Kekuatan Barat

"Untuk menjamin keselamatan penerbangan, pemerintah hari ini memutuskan untuk mengalokasikan dana dari Dana Cadangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke Kementerian Infrastruktur. Penjaminan akan diberikan kepada perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan leasing, dan maskapai penerbangan." Ujar Tymoshenko melalui British Broadcasting Corporation (BBC), Selasa (15/2/2022).

Langit Ukraina Tetap Beroperasi

Maskapai penerbangan ukraina. Kredit Foto: Getty Images

Langit Ukraina akan tetap beroperasi dalam keadaan apa pun. Mereka tidak menggubris isu serangan militer Rusia yang selama ini dilancarkan oleh Amerika Serikat.

Amerika Serikat hanya memprovokasi kedua negara bekas Uni Soviet tersebut dengan maksud tersembunyi.

Tentunya pihak Barat (Amerika Serikat) sudah bekerja sama dengan NATO untuk menakut-nakutin warga Ukraina.

Kemarin saja Presiden Volodymr Zelensky mengatakan kepada Radion 4 British Broadcasting Corporation (BBC) bahwa musuh terbesar saat ini bukan ancaman invasi, tetapi kepanikan. Akibat opini-opini yang belum tentu ada kebenarannya dari pihak US.

Sementara pemerintah Rusia juga mengiyakan apa yang dikatakan oleh presiden Zelensky bahwa militernya yang berjumlah 100.000 orang itu hanya mengadakan latihan bersama dengan Belarusia.

Mereka tidak mempunyai maksud untuk menyerang Ukraina. Karena mereka juga tidak mungkin melupakan begitu saja kontribusi dari Ukraina.

Ya, meskipun kedua negara bekas Uni Soviet itu ada konflik bilateral soal pengambilan paksa wilayah Krimea tahun 2014 silam, namun bukan berarti mereka akan menyerang konco terbaik mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline