Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Merawat Lansia dengan Sentuhan 3S

Diperbarui: 3 November 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salaha satu pasien saya yang mengalami gangguan jiwa di Panti Wreda Salam Sejahtera - Bogor. Dokumen pribadi

Hidup Anda adalah cerita Anda dan petualangan di depan adalah perjalanan untuk memenuhi tujuan dan potensi diri sendiri -- Kerry Washington

Sobatku, potretan inspirasi ini menjadi batu pijakan bagi saya untuk mengisahkan pengalaman saya sebagai seorang "caregiver" atau perawat lansia selama satu tahun.

Destinasi perjalanan adalah bagian dari rencana yang sudah didesain oleh saya yakni memenuhi tujuan serta mencari potensi terbaik dalam diri saya sendiri.

Tahun 2019, saya memutuskan untuk menjadi seorang perawat lansia. Profesi ini tidak pernah ada dalam bayangku. Akan tetapi, dalam kondisi yang serba sulit, saya pun memutuskan untuk menerima tawaran kerja dari salah satu rekan yang berada di Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, pasien pertama saya adalah seorang mantan Jenderal Angkatan Darat, lalu berlanjut pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.

Ada rasa khawatir, tak berdaya yang bercampur menjadi satu ketakutan terbesar dalam perjalananku.

Akan tetapi, saya memiliki keyakinan bahwa ketika saya merawat pasien dengan teknik 3S, saya pun akan melewati berbagai tantangan.

Apa itu teknik 3S? Teknik ini barangkali ada yang sudah tahu dan sebagian pula belum mengetahuinya. Untuk itu, tak salah, jika saya mulai bermanuver dengan sedikit sentuhan imajinasi dan realitas.

  • Senyum
  • Sapa
  • Sahabat

Senyum

Tersenyumlah kepada siapa pun, meskipun pancaran sinar bola matamu tak bisa membohongi semesta -- Fredy Suni.

Sobatku, kedua pasien saya memang memiliki karakter yang berbeda. Latar belakang pasien yang pertama adalah seorang ABRI yang memiliki prinsip hidup; tegas, disiplin, cekatan dan nasionalis. Sementara pasien yang kedua lebih santai, tegas dan emsoi yang tidak stabil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline