Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Terjebak Hasrat Turisme

Diperbarui: 17 Juni 2021   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjebak hasrat turisme.Today.line.me

Kita tak pernah puas dengan apa yang kita miliki. Ketika kita menguasai satu bidang, pingin nambah dan terus nambah. Akhirnya, kita keteledoran dengan hasrat kita sendiri.

Saya dan kamu pasti memiliki segudang impian yang belum digapai. Berbagai ilmu telah kita pelajari. Beragam argumentasi pun kita sampaikan kepada rekan, klien, orangtua, pacar bisa diterima dengan akal sehat.

Namun, ada kalanya, kita memasuki fase "dilema hasrat turisme."

Apa itu hasrat turisme?

Salah satu penulis TOP religi yang berasal dari daerah saya, Kefamenanu, Timor, NTT yakni; Pater Fritz Meko, SVD melihat pengembaraan hasrat ini dari sudut ilmu NOMADOLOGI.

Nomadologi adalah ilmu yang berkaitan dengan kecenderungan manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Di sini, Pater Fritz Meko, SVD melihatnya sebagai kehampaan ruang prioritas bagi kita.

Muncul lagi pertanyaan bagi saya dan kamu, apa tujuan hidup kita?

 Sekadar saya membawa kita pada permenungan tentang tujuan hidup. Tentu kita semua punya tujuan dalam hidup ini. Karena hidup tanpa tujuan, bagaikan seseorang yang berjalan tanpa roh (jiwa).

Seorang petani punya tujuan yakni hasil panen yang melimpah. Penulis punya tujuan berupa royalti buku. Mahasiswa punya tujuan lulus tepat pada waktunya. Meskipun, setelah kuliah banyak yang bingung mau ngapain!

Dan masih banyak lagi tujuan hidup yang saya tidak bisa menyebutkannya satu per satu.

Who am I?

Siapakah aku ini? Jika seseorang mengubah pertanyaan menjadi" Siapakah kamu? Lalu, menyodorkan pertanyaan ini di tengah terik matahari, saya pasti menjawabnya: bang tolong singkirkan pertanyaanmu, sebelum mulutmu disesaki oleh nasi putih ini!"

Larilah ia terberit-birit, gegara amarahku membuncah di siang bolong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline