Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Stigmatisasi Dunia Kerja terhadap Mahasiswa Drop Out

Diperbarui: 29 Mei 2021   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mahasiswa drop out (Sumber: pixabay.com)

Hantu Terberat Mahasiswa Drop Out (DO) di Dunia Kerja Itu Benar-benar Kerasa Loh, Sobat

Ngak percaya? Yuk, dengarin coretan hatiku sebagai mahasiswa drop out yang sudah makan garam di dunia kerja.

Apa itu drop out?

Drop out biasanya disematkan bagi mahasiswa yang tidak menyelesaikan kuliahnya. Entah satu dan lain hal yang memicu seseorang untuk mengundurkan diri ataupun muntaber (mundur tanpa berita) dari kampusnya, kita pun tidak tahu alasannya.

Ada yang DO karena kelurga, bisa juga untuk menyelamatkan pendidikan adik-adiknya.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Segala sesuatu itu tidak bisa diprediksi dengan pasti. Karena apa yang kita miliki saat ini, esok dan lusa belum tentu masih ada dalam genggaman tangan kita.

Nah, begitu pun dengan kisah hidupku sebagai mahasiswa DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang.

Sebelum menyelesaikan pendidikan non-formal sebagai seorang seminaris di Malang selama 3 tahun, saya sudah membuat rencana.

Salah satu rencana terbesar saya adalah ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. 

Saya pun mulai mencari berbagai macam referensi terkait apa saja yang harus dipersiapkan oleh seorang Maba (Mahasiswa Baru).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline