Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Opus Manuale (Kerja Tangan) di Tengah Banjir Artificial Intelligence (AI)

Diperbarui: 9 Mei 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opus manuale (kerja tangan) di tengah banjir Artificial Intelligence (AI). Dokpri

Transformasi bidang teknologi dan ilmu pengetahuan semakin berkembang setiap hari. Di tengah banjir Artificial Intelleigence (AI) dari produk akal budi manusia, membangkitkan kecemasan tenaga manusia ke depan. Terutama yang berkaitan dengan "Opus Manuale" (kerja tangan manusia).

Opus manuale berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua suku kata yakni opus yang berarti kerja dan manus (tangan). Turunan dari manus bertransformasi ke deklinatio ke-4 dan merujuk pada kerja tangan manusia.


Kita cenderung direduksi untuk menggunakan produk AI dalam setiap pekerjaan. Memang segala sesuatu itu sudah ada masanya.


Sejak zaman nomaden atau kehidupan nenek moyang kita yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, tenaga manusia mutlak digunakan dalam melakukan sesuatu. Meskipun pada zaman Paleolitikum atau nomaden sudah ada alat-alat yang digunakan oleh nenek moyang kita seperti kapak.


Kapak yang biasanya digunakan untuk menebang atau membuka ladang baru. Bukan kapak maut Wiro Sableng 212 yang sangat viral zaman saya masih kecil. Saking viralnya, dinding rumah tetangga juga hampir roboh, gegara rasa penasaran untuk menonton film tersebut. Sekadar intermezzo ya.


Seiring dengan perkembangan zaman, terutama dari revolusi 1.0 yang berkaitan dengan listrik. Revolusi 2.0 yang berkaitan dengan mesin-mesin. Revolusi 3.0 yang berkaitan dengan komputer dan revolusi 4.0 yang berkaitan dengan sistem jaringan internet (Sumber: Fredysuni123.blogspot.com "Dialektika Aku dan Perempuan (Tinjauan Filsafat Liyan Menjelang Revolusi Industri 4.0).


Kecerdasan akal budi manusia dalam menciptakan AI semakin mengerus opus manuale (kerja tangan manusia). Lambat laun pasti opus manuale disingkirkan dengan kehadiran robot yang menggerakan pekerjaan manusia.


Bisa jadi kita hanya duduk manis dan apa yang kita pikirkan langsung dieksekusi oleh mesin robot. Lastas apakah ada ledakan pengangguran di masa depan?


Jawaban dari pertanyaan ini adalah bisa ya dan tidak. Alasan dari jawaban ya adalah kondisi kita saat ini saja sudah semakin digeser dengan mesin-mesin robot. Apalagi 10-20 mendatang. Sedangkan jawaban tidak adalah segala sesuatu belum bisa dipastikan dengan akal sehat. Sekalipun kita menggunakan jasa seorang penerawang.


Yang perlu kita antisipasi adalah ledakan pengangguran di tahun 2030. Karena sesuai dengan asumsi sebagian besar orang bahwasannya 2030 merupakan momentum kebangkitan bangsa Indonesia. Karena didukung dengan bonus demografi usia produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline