Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Peduli Literasi Perbatasan RI-Timor Leste

Diperbarui: 7 Mei 2021   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peduli literasi perbatasan RI-Timor Leste. Dokpri

Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya. Maka pastilah bangsa itu akan musnah (Milan Kundera)

Kemajuan satu bangsa tak pernah lepas dari bidang literasi. Terutama ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti taman bacaan, perpustakaan desa dan sumber daya manusia yang mumpuni.


Saat ini kita berbicara literasi dan menggaungkan 'Merdeka Belajar" di seantero platform media online. Namun, kita juga perlu melihat, ribuan bahkan jutaan generasi perbatasan RI-Timor Leste, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) masih kesulitan untuk mengakses informasi seputar dunia literasi.


Kendati saat ini sudah menjamur banyak sekolah. Namun hal ini tidak serta merta membangkitkan minat literasi bagi mereka.


Nah, untuk memicu semangat berliterasi mereka, saya memiliki keyakinan untuk menghadirkan taman bacaan di kampung halamanku dengan konsep minimalis tapi bercita rasa milenial.


Taman bacaan yang sudah saya rancang itu harus menghimpun semua generasi. Terlepas dari pola pikir generasi 70-an -- sekarang harus disatukan dalam taman bacaan itu.


Konsep taman bacaan yang sudah saya rancang itu akan berada di atas ketinggian. Tujuannya, bila mata dan hati sudah mumet akibat berjibaku dengan rangkain kata demi kata, sekadar kita bisa memalingkan pandangan kita ke negeri Timor Leste. Sembari melepaskan senja dan menantikan kelap-kelip di daerah perbatasan pada malam hari.


Akan tetapi, desain sebagus apapun tak akan terwujud, bila saya bekerja sendiri. Untuk itu, dari hati yang terdalam, saya selalu menantikan semua pihak yang menaruh minat pada perkembangan literasi perbatasan negeri.


Gerakan literasi ini sebagai tanggapan saya akan slogan pemerintah yang mulai menaruh minat literasi yang besar bagi daerah terluar, terbelakang dan terisolasi, atau yang kita kenal dengan sebutan 3T.


Donasi buku Anda beserta keluarga tercinta juga menciptakan sejarah untuk anak cucu ke depan. Kebaikan Anda hari ini akan selalu diingat oleh sejarah dan dunia. Seirama yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer," literasi adalah bentuk manifestasi pekerjaan untuk dunia keabadian."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline