Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Latar Belakang Pendidikan Calon Imam Katolik, Tapi Bidang Pekerjaan Serabutan Saya Nikmatin

Diperbarui: 26 Maret 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis saat menjalani pendidikan calon Imam Katolik di Malang. Dokpri.

Latar belakang pendidikan saya adalah seorang calon Imam SVD (Societas Verbi Divine) di Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang. Salah satu kongregasi Internasional yang berpusat di Style (Belanda).

Sebagai calon Imam SVD (Frater) tentunya kita tidak diajarkan untuk menekuni satu bidang spesialis. Melainkan sejak formasi awal (Postulan), kita sudah dibekali dengan berbagai ketrampilan yang nantinya di pakai di daerah misi.

Selain itu saya juga sempat mengenyam pendidikan Filsafat dan Teologi di Widya Sasana Malang selama hampir 4 semester, akhirnya saya resign atau mengundurkan diri.

Setelah saya menerima surat balasan dari Roma, saya resmi keluar dari calon pembinaan imam Katolik kongregasi SVD, setelah hampir 6 tahun bergelut di dalamnya.

Profesi awal saya di dunia kerja sebagai karyawan Barista. Tentunya saya cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja..

Karyawan barista. Dokpri.

Lalu, saya memutuskan untuk mencari tantangan baru di ibukota Jakarta. Selama 4 bulan saya makan, tidur, ngelamun, stres, depresi dan malu dengan diri sendiri, sanak keluarga dan juga orangtua. Karena keputusan saya terlalu dini dan tanpa melibatkan orangtua.

Memasuki bulan yang ke-5, saya dapat jobs sebagai perawat home care.  Awalnya saya merasa kaget dan bingung dengan profesi baru itu, karena pendidikan saya memang berkaitan dengan humaniora, tapi tidak dengan dunia medis.

Daripada saya terus jadi benalu di kontrakan sanak keluarga, tanpa pikir panjang kali lebar, apalagi kali tinggi, saya pun mengiyakan tawaran itu. Esoknya saya langsung menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto  (RSPAD) atau biasa dikenal dengan Rumah Sakit Kepresidenan.

Ya, karena pasien yag saya tangani adalah seorang mantan Jenderal. Terkesan seram dan takut juga, tatkala saya bertemu anaknya di salah satu kantin yang ada di dekat RSPAD Gatot Subroto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline