Hari ini masih banyak ribuan bahkan jutaan mahasiswa yang mengeluh seputar tugas yang diberikan oleh dosennya. Apalagi kuliah online, banyak tugas yang menumpuk.
Tugas yang diberikan oleh seorang dosen itu bukan untuk mengekang kebebasan mahasiswa. Melainkan sebagai sarana latihan untuk bertanggung jawab.
Selain tanggung jawab, seorang mahasiswa dilatih untuk mengatur waktu dengan baik. Dan juga mengerjakan sesuatu tepat pada waktunya.
Nilai-nilai positif di balik tugas dari seorang dosen akan berdampak saat mahasiswa menginjakkan kaki di dunia kerja. Dunia kerja jauh lebih menantang, daripada tugas yang diberikan oleh seorang dosen.
Kamu boleh membenci seorang dosen, karena banyak tugas. Tapi, di dunia kerja, kamu tidak akan melawan seorang Bos. Karena roda perekonomian kamu berada di tangan Bos.
Sebelum resign dari Kampus, saya juga pernah mengalami hal serupa dengan curhatan rekan-rekan yang masih aktif di dunia perkuliahan saat ini. Mereka banyak mengeluh dan membenci dosennya. Kebencian mereka dipicu oleh banyaknya tugas yang diberikan oleh seorang dosen.
Lalu, saya mengatakan kepada mereka bahwa, berhenti mengeluh! Mereka sontak kaget dan memberikan umpan balik, berupa pertanyaan. Memangnya kamu merasakan posisi kita saat ini?
Antara saya dan anda memang berada di dua posisi yang berbeda. Kalian sementara kuliah, lalu saya sudah bekerja. Bro, dunia pekerjaan itu tidak sebanding dengan tugas yang kalian dapatkan dari dosen saat ini. Jadi, nikmatilah prosesnya.
Pertanyaan terus dilontarkan oleh mereka. Tapi, saya tidak menjawab mereka. Saya membiarkan mereka untuk semakin penasaran. Toh, nanti setelah wisuda, mereka juga akan merasakan dunia kerja itu seperti apa.
Seorang mahasiswa semasa aktif kuliah, ia menganggap dirinya adalah yang paling pintar, cerdas dan merasa diri superior di depan rekan-rekannya. Tapi, tipe mahasiswa ini akan mengalami jalan buntu di dunia pekerjaan.