Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Berhenti Mempercayai Kaum Skolastik Patriarki!

Diperbarui: 28 Februari 2021   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat percaya pada penggila kekuasaan. Foto dari Pixabay.

Berhenti mempercayai kaum skolastik yang berpikiran patriarki. Tapi, ikuti kaum rasionalitas demi kemajuan bersama.

Kongsi adalah salah satu kota maju di provinsi Sophia. Sophia terbagi menjadi beberapa distrik, yakni Cogito, Ergo dan Sum. Ketiga distrik ini dulunya adalah kota maju. Bahkan keharumannya melintasi antar benua.

Kemasyhurannya mengundang berbagai provinsi lain di belahan dunia manapun untuk mencari suaka di Provinsi Sophia. Terutama diketiga distrik penopang Sophia.

Jauh sebelum kehadiran penyakit Sampar yang melanda Provinsi Sophia, rakyatnya hidup dalam kedamaian, ketentraman. Mereka saling akur. Seakur quota internet dan penggunanya.

Hidup damai dan tenang masyarakat diketiga distrik Sophia, mampu melemahkan urat nadi setiap provinsi Tetangga. Muncullah kecemburuan sosial antar provinsi.

Ditambah lagi dengan wacana rasionalitas pemeganang absolut pemerintahan Sophia untuk memindahkan pusat pemerintahan dari distrik Cogito yang terkenal dan sangat melegenda ke distrik Sum yang sangat luas dan adem lingkungannya.

Cikal bakal wacana pemindahan pusat pemerintahan dari distrik Cogito ke Sum, memicu polemik antar penganut partai konservatif di pusat pemerintahan Sophia. Dalam sekejap, rakyak diketiga distrik itu diadu-domba oleh pemimpin yang memiliki kepentingan.

Kekuasaan telah melemahkan humanisme. Lalu, rakyat semakin dikambinghitamkan. Rakyat terpecah menjadi dua kubu. Kubu Rasionalitas dan kubu Patriarki.

Kubu Rasionalitas menginginkan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari ibukota provinsi Sophia ke distri Sum yang alamnya masih perawan. Selain itu, distrik Sum sangat tepat untuk hanya dijalankan pemerintahannya saja. Sementara pusat hiburan dan ekonomi tetap berputar dan berpusat di ibukota provinsi Sophia.

Akan tetapi, penganut patriarki, yang notabene adalah kaum skolastik atau generasi penyembah ilmu akademik menolak keras wacana pemerintahan pusat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline