Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Menakar Passion di Tengah Krisis

Diperbarui: 8 Februari 2021   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagal menekuni dunia coding. Foto oleh Cristina Morillo dari Pexels

Pandemi yang kian tak menentu, menjadi pemicu sejumlah hobi baru yang saya tekuni. Salah satu hobi yang menyita keseharianku adalah belajar coding.

Belajar coding memang tidaklah mudah. Apalagi belajar secara otodidak. Hobi baru ini berawal dari krisis identitas yang saya alami di tengah Pandemi.

Pandemi tidak hanya menyebabkan kekacauan pikiran, melainkan terus menjelma sebagai hantu yang kian menakutkan. Serupa hantu Sampar dalam novel karya Filsuf Albert Camus yang berjudul "La Peste (Sampar) yang menyerang negeri Prancis. Tapi, dalam koridor ini, saya tak memiliki waktu untuk menguliknya. Next time ya.

Untuk meminimalis ketakutan yang saya alami, saya pun mencoba untuk search ke mbak google untuk menekuni dunia coding.
Tujuan saya belajar coding adalah ingin menata hati dan pikiran yang semakin kacau. Hati yang teriris-iris, akibat putus cinta. Cinta yang kandas membawa sukma bagi hidupku.

Saya semakin tercerabut dari identitas saya. Akibatnya, saya semakin teralienasi atau terasing dari diri sendiri, lingkungan, sesama dan alam. Corpus (tubuh) saya seakan berjalan tanpa roh (jiwa). Ah, seram banget, tatkala saya kehilangan kompas di tengah krisis identitas.

Akhirnya, saya tinggalkan hobi baru yang sudah terasa mengisi hari-hari tergelapku. Toh, belajar coding juga tak memberikan ketenangan batin. Malah, batin saya semakin tak karuan untuk fokus menulis.

Menakar hobi baru di tengah krisis memberikan secuil ilmu tentang dunia coding. Tapi, panggilan jiwa semakin kuat di dunia kepenulisan. Barangkali saya tidak mau keluar dari zona nyaman. Zona nyaman yang selama ini memberikan ruang ekspresi tanpa batas bagi saya untuk mengulik irama stres, curhat, jengkel dan ketidakpuasan akan situasi di dalam kehidupan bersama.

Hipotesa atau kesimpulan sementara dari hobi baru yang saya tekuni adalah tiadanya passion. Ya betul. Karena bagi saya, passion adalah apa yang kita lakukan setiap hari tanpa adanya beban pikiran. Passion adalah apa yang membuat kita terus ketagihan untuk menelanjanginya. 

Dan, passion yang saya temukan adalah menulis. Karena menulis adalah kegiatan yang selalu memberikan kepuasan batin. Kegiatan yang terus memantik semangat saya untuk menulis, menulis dan terus menulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline