Inspirasi itu datang dari mana saja. Inspirasi itu tanpa terdeteksi dengan alat pelacak apapun. Inspirasi bagaikan birahi yang muncul di mana pun. Birahi jualan ya. Jadi, jangan meliarkan fantasi ke ranah sensasi!
Kawan, jualan adalah bagian dari gaya hidup (Life style)-nya Sales. Sadar enggak sadar, profesi Sales sekarang sangat dibutuhkan di dalam pangsa pasar apapun.
Dibalik kesuksesan sebuah Perusahaan atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak terlepas dari Sales-sales yang handal di dalam bidangnya.
Apalagi situasi bangsa dan negara kita saaat ini mengharuskan kita untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah (WFH), mengintip informasi seputar bisnis, olahraga, politik apapun dari rumah. Jadi, hipotesa atau kesimpulan sementara adalah rumah memiliki kedudukan istimewa dalam hal apapun.
Ya ampun bago jago, memang rumah adalah istana bagi siapapun. Ya, itu kan paradigma/kerangka berpikir kita saat ini. Tapi, coba berakrobat/berakselerasi dengan life style kehidupan sebelum Pandemi. Boro-boro rumah menjadi istana, wong jarang di rumah juga. Alasan klise, sibuk kerja, meeting dan urusan pekerjaan, dll. Akhirnya, jarang berada di rumah. Bukankah begitu kawan?
Okey kawan. Sekarang kita tancap gas menuju profesi Sales. Umumnya bila kita melamar pekerjaan di mana saja, lalu pihak Perusahaan menyodorkan, menawarkan profesi Sales, kita akan berusaha untuk menghindarinya. Ya, karena kita beranggapan bahwa kita tak memiliki passion di sana. Karena dunia Sales hanya seputar tawar-menawar. Ya, mirip-mirip Marketing lah. Bedanya, Marketing hanya berada di meja Kantoran. Lalu yang merasakan pahit getirnya perjuangan adalah bagian Sales.
Di awal saya sudah katakan bahwa inspirasi datang dari mana saja. Korelasi, hubungan inspirasi yang saya dapatkan hari ini adalah ketika mengintip status rekan sekaligus mentor saya yakni, Pak Krissan Manalu. Beliau adalah Founder ILI (Info Lowongan Kerja Indonesia). Tentunya bagi anda yang sudah memiliki akun Linkedin, tak asing lagi dengan nama beliau.
Mengutip story Twitter Pak Krissan Manalu,'jualan itu jangan kaya lari SPINT, sebentar melesat abis itu hilang alias ga ada jualan lagi. Tapi harus kaya lari MARATHON, trus menerus KONSTAN baik dari awal sampai akhir bahkan seterusnya selama hidup. Karena JUALAN itu LIFE STYLE-nya SALES SEJATI."
Saya pun meminta izin via pesan WhatsApp-nya untuk meminjam istilah "Sales Sejati." Beliau pun mengizinkan saya. Maka lahirlah artikel receh atau sederhana ini. (Alasan kode etik).
Setiap orang bisa berjualan apa saja. Tapi, hanya segelintir orang yang tetap survival dalam situasi apapun. Ada yang mengadopsi Sales "Sprint, Marathon," tapi lemah dalam konsisten. Begitu pun saya dan anda.
Kita sudah berjualan siang dan malam, namun ketika kita menghadapi situasi yang sulit, naluri putus asa terus mengejar kita, melintasi angan-angan.
Intisari dari artikel saya adalah apapun profesi kita semangat konsisten Sales Sejati harus menjadi garda terdepan dalam situasi apapun. Sales sejati adalah semangat konsisten dan adaptif akan segala perubahan zaman.
Sekian kawan semoga ada insight baru bagi anda seklian.
Salam literasi dari anak-anak perbatasan RI- Timor Leste.