Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Ketika Kamu Anggap Sahabat sebagai Saingan di Lingkungan Kerja

Diperbarui: 6 Januari 2021   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lifestyle.Okezone.com;

Sahabat akan berubah, ketika kehadiran kamu dianggap sebagai saingan di mata pemilik Perusahaan.

Kemesraan antar sahabat akan berujung pada perpecahan, bila posisi sahabat sudah  berada pada ujung karir. Terkadang, pendatang baru (Fresh Graduate), dianggap sebagai saingan dalam lingkungan kerja. Apalagi, Fresh Graduate identik dengan energik, cepat beradaptasi, dan cekatan.

Tendensi manuver bukan hanya ada di dunia Politik. Melainkan dalam bidang apapun. Terutama di lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah sarang tumbuh - kembang kecemburuan sosial, ujaran kebencian, isu SARA, minoritas dan mayoritas. 

Profesionalitas adalah jargon dalam dunia kerja. Karena kodrat manusia adalah binatang yang berakal budi. Hmmm,, saya harap, anda jangan meliarkan pikiran tentang binatang berakal budi, ya. 

Bagaimana pun juga, kita memiliki jiwa binatang. Jiwa binatang itu akan selalu ada, ketika kita sudah berada pada ujung kehancuran, masa pensiun, mutasi jabatan, dll. Kecenderungan jiwa binatang kita akan terlihat jelas, dengan memandang sahabat sebagai musuh atau lawan. Maka, jiwa binatang akan mendorong kita untuk menghalalkan segala cara, demi menyingkirkan sahabat kita dalam lingkungan kerja.

Dalam ajaran moral sosial, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tertentu adalah hal yang tidak manusiawi. Saya yakin ajaran moral ini akan selalu relevan sampai kapan pun.

Okey, don't worry ( Jangan khawatir)! Karena penyesalan, kekhawatiran hanya akan menambah beban batin. Nah, saya rasa teknik ini bisa digunakan oleh siapa pun, yang pernah atau sudah pernah menyakiti, menyingkirkan sahabatnya di dalam lingkungan kerja. Akibat jiwa binatang (keegoisan) untuk mempertahankan jabatan atau posisi tertentu dalam hirarki Perusahaan.

Jangan Menyebarkan Fitnah dan Gosip

Lifestyle.Kompas.com;

kebanyakan karyawan, bila tak suka dengan rekannya, akan mudah menciptakan gosip dan fitnah. Tujuannya tak lain hanya untuk memberikan rasa ketidaknyamanan bagi rekannya. Cara ini biasanya berhasil menyingkirkan rekan kerjanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline