Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Kebiasaan Menonton Film Action, Berujung pada Kasus Pencurian Motor

Diperbarui: 30 Desember 2020   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber; Kompas.com;

Maraknya pencurian sepeda motor (curanmor) di kota Metropolitan disebabkan oleh masalah finansial. Selain, masalah finansial, ada satu aspek yang yang hampir bahkan dilupakan oleh setiap orang yakni, kebiasaan menonton film action.

Sebulan yang lalu, rekan kerja saya kehilangan motor di Kota Tua Jakarta. Kronologinya kurang lebih seperti ini, adik rekan saya meminjam motor abangnya untuk menikmati akhir pekan di kota Jakarta, tepatnya di kota Tua. Padahal, kota Tua belum dibuka, semenjak PSBB dari Pemprov DKI Jakarta.

Rupanya magnet kota Tua mendorong adik rekan saya ini untuk nekat pergi ke Jakarta bersama pacarnya. Keadaan adam -  ayem hingga tengah malam, kira-kira pukul 11.30 WIB. Adik rekan saya ini pulang ke rumahnya di Rawa Bogor, Jakarta Barat. Anehnya, adik rekan saya ini tidak membawa motor abangnya. Malah, ia diantar oleh Driver Grab.

Adik rekan saya ini menangis histeris, sambil meminta maaf kepada abangnya. Karena motor abangnya diculik oleh orang yang tak dikenal. Rekan kerja saya meminta klarifikasi kepada adiknya. 

Tapi, adiknya tidak memberikan penjelasan secara rinci dan jelas. Rekan saya merasa jengkel dan marah dengan adiknya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena ia sangat menyayangi adik bungsunya.  

Esok harinya, rekan saya di tempat kerja meminta bantuan kepada kami semua untuk membantu mencari motornya. Ada sebagian rekan kerja yang menyarankan untuk melaporkan kasus kehilangan ini kepada pihak yang berwajib. 

Namun, rekan kerja ini merasa takut. Karena perlengkapan motornya, berupa STNK, SIM, Pajak sudah mati. Akhirnya, ia tidak berani untuk melaporkannya kepada pihak berwajib. Nanti makin rumit urusannya. Jalan terbaik adalah kami membantu rekan kerja ini untuk mencari motornya.

Menjelang dua Minggu, ia menemukan motornya di salah satu bengkel di daerah Rawa Bogor juga. Ia merasa senang. Karena motornya sudah ditemukan.  Masalah baru muncul lagi, yakni ternyata yang mencuri motornya adalah rekan sahabatnya.

Bayangkan seorang sahabat seteganya melakukan hal demikian? Hemat kata, rekan saya meminta klarifikasi kepada sahabatnya. Memang sempat terjadi benturan antar keduanya. Tapi, syukurlah, keadaan menjadi normal kembali di antara mereka. 

Karena rekan saya menyelesaikan kasus demikian secara face to face. Ia tidak menaruh rasa dendam kepada rekan sahabatnya. Karena sahabatnya, memang sudah familiar dengan keisengannya dalam menyembunyikan barang-barang sahabatnya yang lain.

Motif dari keisengan sahabat rekan saya adalah kebanyakan menonton film action. Di mana, ia sangat terobsesi dengan karakter tokoh Antagonis dalam setiap film action. Saking terobsesinya, ia rela melakukan hal-hal ekstrem, seperti kisah menyembunyikan motor rekan kerja saya. Baginya, karakter Antagonis itu keren dan tiada duanya di dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline