Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Ekonomi Kreatif Penopang Krisis Anak Rantau

Diperbarui: 30 Oktober 2020   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: shutterstock

Hidup jauh dari keluarga di tanah rantau itu tak enak. Karena segala kesulitan ekonomi menjadi tanggung jawab sendiri. Apalagi kesulitan ekonomi di saat keadaan ekonomi nasional masih belum pulih semenjak Covid-19. 

Sebagai anak rantau pasti kita merasa ketar-ketir setiap tanggal tua. Maklum dompet kering-kerontang seperti tak adanya kehidupan di padang gurun.

Saya yakin bahwa dalam setiap kesulitan ekonomi dan krisis identitas pasti ada jalan kesuksesan di depan mata. Tergantung mindset kita. Apakah kita mau bergerak atau tetap memelihara pola pikir kuno!

Setiap orang pasti menghindari yang namanya krisis ekonomi. Karena krisis ekonomi akan melahirkan banyak hal negatif yang akan menimpa diri kita. 

Nah, sebagai anak rantau, saya sangat bersyukur dengan adanya krisis. Karena dalam krisis saya menemukan jalan untuk tetap survival di tengah ketidakpastian ekonomi nasional. Salah satau jalan yang saya temukan adalah membuat kaos, lalu mendistribusikannya kepada pelanggan melalui jaringan internet.

Kaos novel Terjebak (dokpri)

Revolusi industri 4.0 membantu saya untuk berjualan melalui internet. Peluang atau potensi kesuksesan setiap orang terbuka di zaman digital ini. Yang terpenting adalah menemukan jalan dan memanfaatkan passion yang kita miliki.

Awalnya saya menggunakan filosofi "tabrak aja" urusan berhasil atau tidaknya dari belakang. Jatuh bangun saya terus mencoba. Sembari saya melakukan riset seputar kehidupan di lingkunganku. Di mana ekonomi kreatif berupa fashion dan kuliner tetap eksis di tengah krisis ekonomi nasional yang semakin lesu.

Cobalah anda beserta keluarga jogging pagi atau sore pasti anda selalu melihat pedaganag kaki lima yang menjamur di pinggir jalan. Mereka adalah pionir/pendiri ketahanan ekonomi nasional. Karena di tengah krisis ekonomi, mereka menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 

Selain itu, perkembanagan dunia digital membantu ekonomi kreatif  bidang fashion 95% menguasai lapak - lapak online seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia dll. Sedangkan aplikasi GoFood dll, dikuasai oleh bidang kuliner. 

Oleh karena itu, tak ada alasan lagi bagi anak rantau untuk membangun bisnis sendiri. Entah di dunia fashion atau pun di dunia kuliner.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline