Aku sudah tidak perawan lagi! Kata Sintia kepada kekasihnya. Kisah perkenalan Sintia dan Carlos sudah memasuki tahun yang ke-4. Jatuh, jatuh dan jatuh lagi mereka mencoba untuk bertahan dengan kisah cinta mereka. Memasuki tahun yang ke-5, mereka memutuskan untuk berpisah. Karena Sintia mengaku sudah tidak perawan lagi.
Carlos duduk lunglai di tepi danau. Ia tak bisa berkata-kata lagi. Karena kekasih yang telah menemaninya selama hampir 5 tahun, ternyata bukan seorang perawan. Carlos merasa terpukul dengan pengakuan Sintia. Pantas, Sintia selalu menolak untuk memadu asmara birahi, setiap kali Carlos meminta jatah. Jatah bercinta, bukan jatah penggelapan dana rakyat kecil, loh.
Sintia berlarian memecah keheningan semesta. Karena ia merasa malu kepada Carlos. Sekadar flasback bahwa Sintia pernah diperkosa oleh mantan pacarnya. Kisah pemerkosaan itu, Sintia menutup rapat-rapat di jantung hatinya. Tapi, rahasia apa pun tak akan berdaya dengan hakim keadilan yakni waktu.
Carlos pergi meninggalkan Sintia di pulau tak berpenghuni itu. Carlos memutuskan komunikasi dengan Sintia. Sementara Sintia semakin tersiksa dengan keadaan itu.
3 tahun kemudian, Carlos dan Sintia tak sengaja dipertemukan di salah satu pulau terluar dan terbelakang negeri ini. Semula, Sintia berusaha untuk meminta maaf kepada Carlos. Tapi, Carlos tak mau memaafkan perbuatan Sintia. Karena Sintia telah menyakiti hatinya.
"Carlos please maafin perbuatanku! Pinta Sintia
"Aku tak sudi memaafkan perbuatanmu!"
"Aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Apakah kamu tidak pernah membuat kesalahan dalam hidupmu? Tanya Sintia
Seberkas sinar rembulan malam jatuh menerpa tembok hati Carlos, Ia merasa kaget dengan ucapan Sintia. Sejauh mata memandang, Carlos ditemani oleh rasa bersalah. Karena ia telah menipu Sintia juga. Sejatinya ia juga bukan seorang perjaka lagi. Justru ia adalah mantan playboy.