Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Rumah Inspirasi Para Penulis

Diperbarui: 21 Oktober 2020   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sirya Mahasiswi Asal Nias;

Rasanya tak enak bila segudang inspirasi dalam waktu singkat hilang. Kebuntuan menulis atau istilah keren para penulis adalah 'Writer Block.' Penyebab 'writer block' adalah tak adanya mind map yang jelas sebelum menulis. Mind map adalah kerangka untuk merasionalisasikan ide ke segala arah dalam sebuah karya.

Karya setiap penulis itu melalui proses yang panjang. Dalam proses ada desain tentang kenikmatan dalam bermain di ranah pusaran aksara. Setiap untain aksara ada rasa dan rasio. Perpaduan rasa dan rasio ditautkan dengan riset. 

Riset adalah jembatan menuju ilmu pengetahuan. Jembatan  riset yang saya lakukan adalah membaca, melihat, merasakan, mengamati dan berimajinasi. 

Bersama imajinasi kau akan terbang setinggi bintang di langit dan seluas samudera lautan ( Fredy)

Lautan aksara menyatu dengan ide/gagasan setiap penulis dalam bermain rasa dan rasio. Permainan rasa dan rasio, senada permainan lidah buaya lelaki. 

Eits,,,,,,,, Sekadar kita mengintip rumah inspirasi para penulis ya, barangkali ada inspirasi bagi kita dalam menelanjangi ide yang sudah hampir ledak di kepala. Saking banyaknya ide yang mau ditulis guys, saya ngawur/tidak jelas arah mana yang mau dibahas. Hehehe...........

Rumah inspirasi para penulis itu hanya ada satu di dunia yakni Perpustakaan. Perpustakaan adalah rumah inspirasi bagi penulis bila menemui kebuntuan/writer block. Sebagai penulis saya selalu berinvestasikan waktu, tenaga, emosi dan materi dalam membaca. Karena setiap kali membaca buku, saya selalu memiliki inspirasi untuk menulis. Membaca bagi saya adalah kegiatan refreshing pikiran.

Pikiran adalah pusat aktivitas manusia. Salah satu tempat rekreasi yang paling nyaman bagi saya adalah mendatangi setiap perpustakaan. Akan tetapi, saat ini saya vakum dari perpustakaan. Karena keadaan belum sepenuhnya aman untuk berselancar di dalam perpustakaan. Untuk meringankan beban kerinduanku adalah saya selalu mencari lapak buku secara daring. Karena kehadiran teknologi dan internet sangat memudahkan kegiatan membaca saya.

Wisata edukasi secara daring jauh lebih efesien dan praktis. Karena saya bisa membaca di mana pun. Ketersediaan lapak buku secara daring melalui E-book semakin menjamur. Menjemput peluang adalah jembatan menuju kemerdekaan. Merdeka belajar dalam mencari ilmu pengetahuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline