Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Tak Ada Manusia Sempurna

Diperbarui: 27 September 2020   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Manusia tak akan mencapai kesempurnaan. Tapi manusia akan terus berkembang. Setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi yang terbaik di segala dimensi kehidupan. Jalan untuk mencapai titik terbaik manusia adalah kedewasaan. Dewasa dalam kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan penghargaan.

Kebutuhan Fisiologis

Semakin dewasa manusia menemui kontradiksi akan kebutuhannya. Salah satu kebutuhan primer/utama dari manusia adalah makanan. Setiap orang butuh makanan untuk bertahan hidup. Tanpa makanan, manusia akan menemui masalah. Masalah yang paling vital adalah krisi identitas. Krisis identitas menyebabkan pengaburan makna kebersamaan dalam keseharian hidup.

Makanan sama halnya dengan kebutuhan seks bagi manusia. Kebutuhan fisiologis ini dalam ajaran Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan adalah bersifat individual.

Rasa Aman

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk pencari ketenangan. Apalagi situasi dan bangsa kita yang sedang berada dalam pusaran kekaburan identitasnya. Tentu kita semua membutuhkan rasa aman untuk melindungi diri dari segala ancaman dari pihak luar. 

Salah satu sarana untuk melindungi diri dari ancaman pihak luar adalah tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila. Pancasila adalah benteng perlindungan kita di tengah keanekaragaman karakter, budaya dan ras.

Pendekatan lain tentang rasa aman adalah para pelajar/mahasiswa yang sedang menempuh studinya melalui jaringan online adalah kecukupan kuota internet. Ketersediaan kuota internet memberikan kenyamanan bagi para pelajar/mahasiswa. Demikian pula untuk para tenaga pendidik.

Cinta

Cinta adalah kebutuhan universal manusia. Manusia membutuhkan cinta untuk melakukan segala sesuatu. Sebab segala sesuatu berlandaskan pada cinta. Cinta antar pasangan antara orang tua dan anak, pelajar/mahasiswa dan guru/dosennya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline