Selingkuh adalah hal biasa bagi para pekerja. Karena Cinta itu universal. Setiap orang bebas mencintai. Karena cinta berasal dari Sang Pencipta. Manusia mencintai karena ada rasa. Perasaan muncul dari mata kaum Adam. Sementara cinta berasal dari kenyamanan bagi kaum Hawa.
Cinta adalah bagian dari nafas kehidupan manusia. Lantas, bagaimana kisah percintaan di lingkungan kerja?
Tentu percintaan di lingkungan kerja selalu menjadi topik terhangat dalam ranah manusia. Bahkan kisah percintaan di lingkungan kerja menjadi ikon bagi para pekerja. Mustahil kalau anda tak pernah merasakan cinta di lingkungan kerja!
Manusia menghabiskan 8 - 9 jam di tempat kerja. Nada-nada asmara menghiasi setiap pojok tempat nongkrong para pekerja. Berawal dari sapaan hangat, lalu berlanjut melalui meeting, makan bersama, berakhir melalui tukaran nomor WhatsApp.
Media sosial adalah wadah yang memudahkan manusia dalam berinteraksi secara online. Interaksi online menghadirkan masalah baru bagi kehidupan percintaan setiap rumah tangga.
Setiap pagi sang suami pamit kepada istrinya. Begitu pun sebaliknya. Hubungan timbal balik antara setiap pasangan di pagi hari, berakhir dengan penghianatan.
Di mana ada kedai kopi, di situ ada kisah perselingkuhan. Aroma kopi berirama dengan tangga nada perselingkuhan bagi para pekerja. Bagi sebagian lelaki yang sudah berumah tangga selalu berkamuflase di tempat kerja.
Kamuflase akan identitasnya sebagai seorang yang sudah mempunyai istri. Karyawan muda yang cantik dan energik selalu menjadi primadona bagi lelaki di lingkungan kerja. Segala cara rayuan maut akan dikerahkan lelaki untuk mendapatkan hati si karyawati cantik dan energik itu.
Lelaki tak peduli dengan istrinya di rumah. Senada dengan psikologis iklan dalam menggaet para pelanggannya. Inilah beban berat(Beb) di lingkungan kerja, ketika pulang ke rumah.
Bro,,, jika kamu mau hidup suci, tempatnya bukan di bumi. Karena dunia adalah pusatnya penipuan. Manusia menipu untuk mencari kepuasaan. Tapi ada yang menipu untuk kebaikan.