Lihat ke Halaman Asli

Gerhana Matahari: Sebuah Tarian dalam Semesta Musikal

Diperbarui: 24 Agustus 2017   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpak Bulan menutupi sebagian Matahari membentuk sabit dalam fenomena gerhana Matahari di kota New York, Amerika Serikat, pada tanggal 21 Agustus 2017 dan pukul 2:44 siang waktu setempat (Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Dalam film drama fiksi ilmiah berjudul Contact (1997)  yang diangkat dari novel karya astronom Amerika Serikat Carl Sagan dengan judul yang sama dikisahkan tentang kehidupan Dr. Eleanor "Ellie" Arroway. Ellie adalah ilmuwan dalam proyek penelitian SETI (Search of Extraterrestrial Intelligence) yang berambisi menemukan bukti kehidupan di luar planet bumi.

Suatu waktu Ellie ditanyai oleh sahabatnya Palmer Joss tentang kapan ia mengetahui bahwa ia ingin menjadi seorang astronom. Dengan lugas Ellie menjawab pada saat ia berumur 8 tahun ketika melihat fenomena matahari terbenam. Pada saat itu Ellie menceritakan keingintahuannya terhadap benda langit yang mirip bintang yang muncul di kala sang Surya tenggelam.

Di senja itu, Ellie mengutarakan rasa penasarannya kepada ayahnya dengan bertanya, "Bintang apa yang cerah itu?" Ayahnya menjawab perlahan, "Itu bukanlah bintang, itu adalah sebuah planet yang disebut Venus." Lanjut ayahnya, "Kamu tahu kenapa mereka menyebutnya Venus? Karena dia begitu indah dan bercahaya. Tapi yang orang tidak ketahui adalah planet tersebut berisi gas-gas mematikan dan hujan asam sulfat".

"Wow, ini dia. Aku tertarik!" ungkap Ellie kepada Palmer.

Gerhana matahari total
Fenomena alam selalu membawa serta didalamnya pesan misteri dan keagungan yang memicu ungkapan takjub "wow", sama seperti yang Ellie rasakan. Kosmos dengan segala rahasianya yang belum sepenuhnya terungkap selalu membawa rasa ingin tahu yang besar yang bahkan mendorong seseorang untuk mengeksplorasinya lebih dalam.

Seperti pada Senin yang lalu (21/8/17) warga di wilayah Amerika Utara yang membentang dari Kota Salem di negara bagian Oregon hingga Kota Charleston di negara bagian South Carolina disuguhi fenomena alam menakjubkan yaitu gerhana matahari total.

Idaho, Montana, Wyoming, Nebraska, Kansas, Iowa, Missouri, Illnois, Kentucky, Tennessee, Georgia, dan North Carolina adalah negara-negara bagian yang juga dilintasi jalur gerhana matahari total. Mereka yang berada di jalur negara bagian tersebut telah melihat pertunjukan kosmik yang spektakular.

Seperti dilaporkan the Guardian, orang-orang bereaksi dengan penuhi ketakjuban yang meliputi perasaan emosional bahkan spiritual yang mendalam: 

"Saya melihat orang berlutut dan berdoa," lanjutnya, "Saya bahkan melihat ilmuwan menangis. Dalam sekejap anda tersadar, 'Oh, saya bagian dari peristiwa ini dan saya memiliki perasaan yang tidak pernah saya alami seperti saat ini yaitu menjadi bagian dari alam.' Mengapa orang berkeliling dunia untuk mengejar gerhana matahari? Karena itulah satu-satunya kejadian alam yang akan membuat anda benar-benar terpesona."

Serge Brunier, seorang pemburu fenomena gerhana Matahari, menjelaskan perasaan emosional dan pesona transenden yang sama yang pernah dialaminya dalam buku "Glorious Eclipse: Their Past, Present, and Future (2000):

"Pemandangan itu begitu menakjubkan, begitu eteral, dan sangat mempsona sehingga air mata sampai berlinang di hampir setiap mata semua orang. Hari itu tidaklah benar-benar suatu malam. Hanya sebuah senja lembut yang memandikan gunung Mauna Kea. Di sepanjang punggung bukit, kubah-kubah perak, seperti siluet hantu kuil ke langit, berdiri tegak di bawah bulan. Korona Matahari, yang menyebarkan kerudung sutra di sekitar lubang gelap yang adalah bulan, bersinar dengan cahaya duniawi lainnya. Ini adalah suatu momen yang sempurna."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline